Pemkab Langkat dukung okupasi lahan PTPN-2 untuk ditanami tebu
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Langkat Syah Afandin menerima audiensi SEVP Manajemen Asset PTPN-2, Pulung Rinandoro, di kantor Bupati Langkat. Kedatangan Pulung untuk berkoordinasi pembebasan lahan PTPN-2 dari masyarakat.

Elshinta.com - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Langkat Syah Afandin menerima audiensi SEVP Manajemen Asset PTPN-2, Pulung Rinandoro, di kantor Bupati Langkat. Kedatangan Pulung untuk berkoordinasi pembebasan lahan PTPN-2 dari masyarakat.
Ia mengatakan saat ini ada 10 hektare dengan 200 lahan sedang proses okupasi. Lahan tersebut direncanakan ditanami tebu, kontribusinya untuk negara. Pihaknya ingin okupasi berjalan aman tanpa gejolak perlawanan dari para penggarap.
"Okupasi karena lahan akan ditanami tebu, juga untuk menertibkan bangunan liar agar tidak semakin menjamur," katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Kamis (31/3).
Menanggapi itu, Syah Afandin mengatakan perlu dibentuk tim untuk penertiban. Tim harus melibatkan pemerintah daerah, TNI-Polri, Kejaksaan dan Pengadilan.
"Pemerintah daerah, TNI, POLRI, Kejaksaan dan Pengadilan harus duduk bersama untuk membahas bagaimana strategi di lapangan, dengan cara persuasif kepada masyarakat seperti apa yang perlu dibuat, apa yang menjadi solid agar kita gampang dan tidak terjadi benturan," tukasnya.
Untuk itu Syah Afandin sangat berharap Forkopimda Langkat segera kumpul membahas sampai tuntas, sampai mengenai oprasional, dan kesepakatan dengan dana kompensasi. "Harus tuntas, pada prinsipnya saya mendukung dimana lahan yang Eks HGU untuk digunakan. Kalau pihak PTPN-2 serius, kami lebih serius," tandasnya.
Ia pun berpesan PTPN-2 juga harus mengikuti regulasi teknis. "Nanti kita bicarakan melihat kebutuhan masyarakat hari ini, saya sudah melakukan survei ke Aceh Timur dan Aceh Utara. Regulasi yang sudah dipenuhi, secepatnya diambil sebelum semakin melebar (para penggarap). Ayo kita lakukan pendekatan dan diawal kita harus melakukan pendekatan antara instansi terkait," katanya.