Yayasan Ashefa buka panti rehabilitasi narkoba di Bali 

Elshinta.com - Panti Rehabilitasi Narkoba milik Ashefa resmi dibuka hari ini, Rabu (30/3) berlokasi di Jalan Patih Jelantik, Dauh Puri Klod, Denpasar Bali. Dengan demikian Yayasan Ashefa telah menambah jajaran Panti Rehabilitasi Narkoba (Napza) yang ke 8 dengan cabang di Bali.

“Sebanyak 40 hingga 50 korban dapat ditampung dalam tempat (rehabilitasi) tersebut. Namun untuk mengejar kondisi nyaman, sekitar 20 hingga 30 pasien dinilai tepat,” kata General Manager (GM) Panti Rehabilitasi Narkoba Ashefa Bali, I Made Perwira seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono, Minggu (3/4).

Made menjelaskan, tempat rehabilitasi milik Ashefa yang dibentuk pertama kali di Bali ini, dilihat sebagai upaya dalam mendukung pihak instansi seperti kepolisian, BNN, BNNP, dan LSM dalam memerangi narkoba.

"Kita punya misi untuk memberikan pelayanan terbaik untuk korban, ada program 3 P, pulih, pengembangan diri dan produktif,” tegasnya.

“Jadi korban tidak hanya diberikan wejangan, tapi kita bangun lagi, bina lagi agar bisa kembali ke masyarakat dengan produktif,” tambahnya.

Menurut Made, ruang rehabilitasi ini sebagai upaya merangkul korban, kemudian membantunya pulih, sadar, dan dapat meyakinkan lingkungan sekitarnya untuk menjauhi obat dan zat terlarang.

“Di Panti Rehabilitasi Narkoba Ashefa, siapa saja dapat bergabung,” sambungnya.

Made menambahkan, pihaknya juga punya kebijakan subsidi silang bagi pasien kurang mampu yang sedang menjalani rehabilitasi.

“Normalnya mereka dikenai biaya Rp7,8 Juta sampai Rp20 Juta, dengan waktu pengobatan dari satu minggu hingga 1 bulan,” pungkasnya.