Top
Begin typing your search above and press return to search.

Polda Kaltara ungkap kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi, belasan orang diamankan

Polisi mengungkap kasus dugaan penyalahgunaan pengangkutan atau niaga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Sebuku Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (26/4).

Polda Kaltara ungkap kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi, belasan orang diamankan
X
Sumber foto: Supriyarto Rudatin/elshinta.com.

Elshinta.com - Polisi mengungkap kasus dugaan penyalahgunaan pengangkutan atau niaga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Sebuku Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (26/4). Kasus tersebut terungkap atas dasar laporan masyarakat terdapat kelangkaan BBM bio solar dan pertalite di Nunukan.

Hasil penyelidikan Subdit 4 Direktorat Kriminal Khusus Polda Kalimantan Utara di sekitar Anak Sungai Sebuku, Desa Pembeliangan, Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ditemukan dugaan penyalahgunaan atau penjualan BBM bersubsidi berupa bio solar dan pertalite.

Sesuai dokumen DO, penyaluran atau penjualan BBM bersubsidi berupa bio solar dan pertalite tersebut, seharusnya ke SPBU 65774004 PT. Saini Naik Pasulangi, Nunukan tetapi disalurkan atau dijual ke kapal SPOB Walesta Brother dan ditemukan telah berisi atau bermuatan BBM subsidi jenis pertalite sebanyak 128.000 liter dan bio solar sebanyak 28.000 liter.

“Saat ini, semua barang bukti masih diamankan dan selanjutnya koordinasi dengan Pertamina dan rencana pemeriksaan ahli dari Ditjen Migas,” ujar Dirkrimsus Polda Kalimantan Utara AKBP Hendy F Kurniawan dalam keterangannya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Supriyarto Rudatin, Kamis (28/4).

Dalam kasus tersebut polisi mengamankan belasan orang, yakni :

1. Sultan, warga Desa Lompo Riaja Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan sebagai nakhoda Kapal.

2. Jumhari, warga Jalan Aki Balak Rt 010/ 000 Desa Juata Kerikil, Kecamatan Tarakan Utara, Kota Tarakan, Kaltara sebagai masinis kapal.

3. Suriadi HB, mahasiswa asal Pulau Kulambing, Rt 003/001 Desa Mattiro Uleng Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulsel sebagai Chip Kapal

4. Muhammad Akbar, karyawan swasta asal Jalan P. Aji Iskandar, Desa Juata Kerikil Kecamatan Tarakan Utara, Kota Tarakan, Kaltara sebagai juru mudi kapal.

5. Andika, mahasiswa asal Selumit Pantai, Desa Selumit Pantai Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan, Kaltara sebagai holder kapal.

6. Rahman, buruh harian lepas asal Jembatan Besi, Desa Lingkas Ujung Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kaltara sebagai pengawas kapal.

7. Jamaludin, mahasiswa asal Kampung Baru, Desa Buttu Sawe Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang, Sulsel sebagai koki/juru masak kapal.

8. Tuang Appo, wiraswasta asal Lingkas Ujung, Desa Lingkas Ujung Kecamatan Tarakan Timur Kota Tarakan, Kaltara sebagai kepala mesin kapal.

9. Suparudin alias Pardi, wiraswasta asal Desa Harapan Jalan Kenangan Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan, Kaltara sebagai pengawas SPBU.

10. Fajar Ibrahim alias Fajar, mahasiswa asal Apas Rt 002/ 000 Desa Apas Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan, Kaltara sebagai sopir mobil tangki BBM warna biru.

11. Muhammad Ridzwansyag alias Wawan, warga asal Desa Harapan Jalan Reski, Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan, Kaltara sebagai kernet mobil tangki BBM warna biru.

12. Asril, warga asal Dusun Tunrungen Kecamatan Lonrong, Kabupaten Bulukumba, Sulsel sebagai sopir mobil tangki BBM warna merah.

13. Hasanuddin alias Kacung, petani asal Desa Naputih, Kecamatan Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan, Kaltara sebagai sopir truk warna kuning.

14. Roy Raditya alias Roy, petani asal Desa Harapan, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulsel sebagai kernet truk warna kuning.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire