Ada wabah PMK, persiapan hewan kurban Sukoharjo tetap aman

Elshinta.com - Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah memastikan stok hewan kurban sejauh ini belum terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK). Perdagangan hewan dan daging sapi maupun kambing masih normal belum terpengaruh. Meskipun daerah memperketat pengawasan lalu lintas ternak masuk ke pasar pasar hewan yang ada di wilayah Sukoharjo.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengatakan, pemerintah daerah telah memerintahkan pembentukan tim khusus yang akan dokumen perjalanan hewan ternak sejak awal pekan ini. Tim ini ditempatkan disetiap pos pemeriksaan sebelum ternak dari luar daerah masuk pasar hewan. Tim memastikan kesehatan klinis hewan seperti suhu tubuh, kemudian surat keterangan sehat dari dokter hewan atau instansi yang berwenang menerbitkan surat hasil pemeriksaan kesehatan hewan dari daerah asal.

"Pemeriksaan harus dilakukan sebelum hewan diturunkan dari mobilnya. Boleh masuk kalau hasil pemeriksaan sehat, kalau sakit ya ditolak jangan boleh masuk," ungkap Etik seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Rabu (18/5).

Etik meminta, dinas terkait tetap ketat mengawasi keluar masuk hewan, menjaga nol kasus laporan PMK. Hal ini untuk menjaga stok aman dan sehat dalam persiapan Idul Adha mendatang. Pengawasan tidak hanya fokus di pasar-pasar hewan, tetapi juga ditingkat peternak dan petani pemilik ternak. Pengepul hewan pun diimbau hanya memperjual-belikan hewan sehat untuk mengantisipasi kerugian masyarakat akibat PMK. "Mudah-mudahan aman, ini kan juga untuk persiapan hewan kurban Idul Adha nanti," katanya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno menambakan, dari pengawasan tim teknis yang turun melakukan pemeriksaan ditingkat peternak belum melaporkan adanya temuan. Untuk ketersediaan juga aman, karena Sukoharjo mampu memenuhi kebutuhan daerah dari swasembada peternakan.Sehingga jumlah sapi yang didatangkan relatif kecil.

Peternak juga melakukan seleksi ketat terhadap masuknya hewan dari luar daerah. Aktivitas perdagangan hewan juga belum ada gejolak harga imbas dari merebaknya wabah PMK tersebut. "Peternak besar juga selektif menerima pasokan sapi dari luar daerah," tutupnya.