25 Mei 1946: Jenderal Soedirman diangkat menjadi Panglima Besar TRI yang pertama
Menjadi anggota PETA adalah awal kisah Jenderal Soedirman dalam keterlibatannya dalam perjuangan militer dan pembentukan tentara Indonesia. Sang Jenderal kemudian mengikuti pelatihan di Bogor sebagai Angkatan II.

Elshinta.com - Menjadi anggota PETA adalah awal kisah Jenderal Soedirman dalam keterlibatannya dalam perjuangan militer dan pembentukan tentara Indonesia. Sang Jenderal kemudian mengikuti pelatihan di Bogor sebagai Angkatan II.
Karena potensinya yang mumpuni di pelatihan militer tersebut, Jenderal Soedirman akhirnya diangkat menjadi komandan yang ditugaskan di Batalyon Kroya Banyumas Provinsi Jawa Tengah dengan senjata dan peralatan yang lengkap.
Berkat tanggung jawab yang emban, Jenderal Soedirman pun menjadi ketua Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan Letnan Kolonel Komandan Resimen I Divisi I Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Karesidenan Banyumas .
Pada tanggal 12 November 1945, Jenderal Soedirman diangkat menjadi Jenderal Panglima Tertinggi TKR dan Panglima Besar TKR pada 18 Desember 1945. Karir militernya berlanjut cemerlang hingga memperoleh pangkat jenderal Panglima Besar Tentara Rakyat Indonesia (TRI) pada 25 Mei 1946 hingga menjadi Jenderal Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia yang pertama. Kehebatan Sang Jenderal diakui oleh masyarakat Indonesia saat itu.