BI minta media terus ikuti perkembangan keuangan digital
Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua mengajak sebanyak 25 orang jurnalis Jayapura ke Bali untuk melihat perkembangan uang digital di masa pandemi Covid-19.

Elshinta.com - Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua mengajak sebanyak 25 orang jurnalis Jayapura ke Bali untuk melihat perkembangan uang digital di masa pandemi Covid-19.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua, Juli Budi Winantya, mengajak semua jurnalis agar terus mengikuti perekonomian yang telah mengalami perubahan dengan cepat dengan hadirnya berbagai layanan digital di bidang keuangan.
“Kami akan menyampaikan sekilas perekonomian Papua, yang bisa membuat teman-teman jurnalis lebih peka lagi dalam penulisan, dan lebih pentingnya lagi mencari sumber perekonomian baru, supaya media tetap relevan,” ujar Juli Budi Winantya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Selasa (14/6).
Ia mengatakan, saat ini ada dua isu strategis terkait perekonomian yang akan menjadi trend di masa mendatang, yakni ekonomi digital dan ekonomi sircular berbasis lingkungan, dengan harapan dua trend ekonomi tersebut bisa dilaksanakan dengan baik di Provinsi Papua.
Untuk lebih mengenal ekonomi digital ini, Bank Indonesia menghadirkan Asisten Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Faizal Kurniawan dalam sesi pelatihan di Hotel Mamaka, Pantai Kuta, Bali yang dilaksanakan tanggal 11-12 Juni 2022.
Faizal Kurniawan menyebutkan perkembangan ekonomi digital dan kebijakan yerkini BI, akan terus disosialisasikan kepada masyarakat agar bisa lebih dikenal.
“Di sini fungsi BI perlu melakukan perubahan cara membayar masyarakat, Qris, mobile bangking, uang elektronik uang digital bertumbuh membuat sistem pembayaran masyarakat berubah, transaksi antar daerah juga berubah di pasca pandemi,”ucapnya.
Sementara itu Wakil Redaktur Koran Sindo Hatim Varabi, menyampaikan pentingnya peran media dalam pembentukan persepsi masyarakat, sesuai kode etik jurnalistik.
”Konvergensi media jurnalistik adalah mencatat dengan kecerdasan, melakukan confirmasi semua pihak, kita kaji kita, lihat seberapa besar berdampak pada masyarakat,” katanya.
Dengan adanya keberimbangan, yang dicari masyarakat itu kebenaran dari sebuah informasi, siapa yang bertahan adalah yang mempertahankan kode etik.
Usai melakukan pelatihan, Bank Indonesia juga mengajak para jurnalis untuk melihat bank sampah yang ada di kawasan Bali dengan tujuan untuk melihat lebih dekat pengelolaan sampah di wilayah setempat.