Top
Begin typing your search above and press return to search.

12 Juli 1956: Lahirnya aktor kawakan Didi Petet

Didi Widiatmoko atau yang biasa dikenal Didi Petet lahir di Surabaya pada 12 Juli 1956.

12 Juli 1956: Lahirnya aktor kawakan Didi Petet
X
Didi Petet. Republika/M. Akbar

Elshinta.com - Didi Widiatmoko atau yang biasa dikenal Didi Petet lahir di Surabaya pada 12 Juli 1956.

Didi adalah seorang aktor di Indonesia. Ia telah membintangi banyak film dan teater. Ia telah memerankan berbagai tokoh mulai dari Emon dalam film Catatan si Boy, Kabayan dalam film Si Kabayan Saba Kota sampai Suwito dalam film Pasir Berbisil.

Karir

Selain teater, Didi juga aktif sebagai seniman pantomim. Ia bahkan sempat membuat grup pantomim Sena & Didi Mime bersama seniman Sena A. utoyo. Dari panggung teater dan pantomim, Didi muda lalu hijrah ke seni peran di layar gelas.

Didi Petet mulai menarik perhatian ketika main dalam Karina dan sinetron serial Losmen. Dari situ pintu ke layar lebar terbuka. Ia pertama kali main film lewat Semua Karena Ginah (1985).

Dua tahun berselang, 1987, ia didaulat menjadi peran pendukung di film drama remaja, Cinta Anak Zaman. Di film yang dibintangi Paramitha Rusady dan Donny Damara itulah, akting Didi mulai mencuri perhatian para kritikus film. Sebagai bentuk apresiasi terhadap bakat aktingnya, Didi dinobatkan sebagai Pemeran Pembantu Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia 1988.

Tahun 1987 pula, Didi mendapat peran yang mengubah jalan hidupnya. Peran itu sebagai cowok kemayu Emon di film Catatan si Boy. Karakter Emon dimainkan begitu sempurna oleh Didi. Aktingnya begitu mencuri perhatian. Di tengah para bintang tampan dan cantik--seperti Onky Alexander, Merriam Bellina serta Paramitha Rusady maupun Dede Yusuf--sosok Didi jadi pengundang tawa sebagai tokoh banyolan dalam pakem klasik cerita panggung.

Akting sebagai Emon membuahkan piala Aktor Pembantu Terpuji bagi Didi di ajang Festival Film Bandung 1988. Sejak Emon peran banci seolah melekat pada Didi. Ia main beberapa lagi film Catatan si Boy (1989, 1990 dan 1991).

Peran lain yang membuatnya begitu tenar adalah Kabayan. SM Ardan mencatat, Didi "merasa" menemukan peran yang pas lewat cerita rakyat Sunda itu. Ia menjadi Kabayan di Kabayan Saba Kota (1989) dan beberapa sekuelnya. Setelah Kang Ibing, hanya ia yang dianggap mampu memerankan tokoh yang cerdik dan alim dari Sunda ini.

Baik sebagai Emon ataupun Kabayan, sejatinya Didi Petet adalah Aktor dengan A besar. Ia aktor yang sesungguhnya yang ketika masuk ke sebuah peran, ia akan memainkannya dengan maksimal. Selain mengoleksi satu piala Citra, beberapa kali ia menjadi unggulan. Pertama tahun 1988 dan terakhir jadi unggulan tahun 2004 lewat Pasir Berbisik.

Sumber: liputan6.com

Sumber : 9

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire