Angkringan, kuliner khas Jateng yang merambah wilayah Subang
Siapa yang suka makan di angkringan? kini angkringan menjadi salah satu identitas kuliner di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Bahkan mulai merambah ke daerah lain.

Elshinta.com - Siapa yang suka makan di angkringan? kini angkringan menjadi salah satu identitas kuliner di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Bahkan mulai merambah ke daerah lain.
Angkringan merupakan salah satu konsep kuliner asli Indonesia, khususnya di Jawa Tengah yang menyediakan salah satu masakan tradisional Indonesia dan termasuk dalam kategori tradisional culinary, yang merupakan identitas kuliner tradisional.
Sedangkan di Klaten istilah HIK tersebut mempunyai kepanjangan Hidangan Istimewa Klaten. Meski berbagai macam penamaannya, ciri khas angkringan sangat khas dari hidangan nasi kucing, dengan lauk seperti gorengan, sate telur puyuh, tahu goreng, dan lain sebagainya.
Minumannya tersedia seperti jahe, teh, susu jahe, jeruk, kopi, dan beberapa minuman sachet.
Makanan yang dijual di angkringan, rata-rata makanan tradisional dengan resep dan bahan lokal, meskipun saat ini banyak yang telah menggunakan produk manufaktur. Seperti, kopi instan, minuman instan, mie instan, sosis dan sebagainya.
Pengembangan menu yang disajikan merupakan tuntutan zaman, sehingga diharapkan menu yang lebih lengkap disajikan akan membuat konsumen tertarik untuk mengunjunginya.
Hal yang paling kentara dapat dilihat dari adanya sejumlah kafe modern yang mengadopsi angkringan.
Angkringan sendiri menjadi arena reproduksi identitas, proses transformasi yang efisien menuju modernitas tetapi tidak menghilangkan identitasnya sebagai kuliner tradisional.
Seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Minggu (10/7), pengembangan angkringan dilakukan namun dalam prosesnya masih ada negoisasi yang tidak menghilangkan identitas mereka.
Meskipun saat ini angkringan telah mengalami perubahan dan perkembangan dalam menyesuaikan perkembangan zaman dan tuntutan konsumen