Top
Begin typing your search above and press return to search.

Dapat laporan terkait PMK, legislator serap aspirasi peternak 

Semakin masifnya penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di berbagai daerah akhir akhir ini membuat prihatin Anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri, Khusnul Arif.

Dapat laporan terkait PMK, legislator serap aspirasi peternak 
X
Sumber foto: Fendi Lesmana/elshinta.com.

Elshinta.com - Semakin masifnya penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di berbagai daerah akhir akhir ini membuat prihatin Anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri, Khusnul Arif.

Karena itu untuk mendengar keluh kesah para peternak yang ada di wilayah Kabupaten Kediri pria yang memiliki latar belakang pengusaha ini, melakukan penyerapan aspirasi dalam kegiatan reses masa persidangan III tahun sidang 2021/2022, di Balai Desa Turus, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana, Kamis (14/7).

Dalam giat reses kali ini turut hadir Camat Gurah, Kaleb Untung Satrio Wicaksono Kapolsek Gurah, AKP Roni Robi Harsono, serta DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan) Kabupaten Kediri. Tidak hanya itu, seluruh kepala desa beserta Ketua Satgas PMK, dan perwakilan peternak se Kecamatan Gurah turut dilibatkan.

Khusnul Arif, anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri menjelaskan jika kegiatan serap aspirasi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinannya atas mewabahnya PMK di wilayah Kabupaten Kediri.

“Kemarin saya sempat diwaduli oleh beberapa kepala desa yang warganya harus menanggung kerugian mencapai puluhan juta rupiah, karena sapi yang dipeliharanya meninggal dunia gara-gara terkena PMK. Ini kan ngeri sekali, sehingga harus segera dicarikan solusi,” tuturnya.

Khusnul mengatakan, kegiatan serap aspirasi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinannya atas mewabahnya PMK di wilayah Kabupaten Kediri. “Kemarin saya sempat diwaduli oleh beberapa kepala desa yang warganya harus menanggung kerugian mencapai puluhan juta rupiah, karena sapi yang dipeliharanya meninggal dunia gara-gara terkena PMK. Ini kan ngeri sekali, sehingga harus segera dicarikan solusi,” tuturnya.

Khusnul Arif menambahkan karena banyaknya keluhan masyarakat, dirinya memanfaatkan agenda resesnya untuk menghadirkan DKPP Kabupaten Kediri. Diharapkan dengan hadirnya DKPP, dapat mengedukasi para peternak dalam mengatasi wabah PMK saat ini.

“Kami melakukan dialog bersama para kepala desa, Ketua Satgas PMK, dan perwakilan peternak di seluruh Kecamatan Gurah, Alhamdulillah tadi dari DKPP juga memberikan penjelasan berbagai cara penanganan sendiri, tanpa harus menunggu tim medis yang jumlahnya sangat kurang banyak di Kabupaten Kediri,” urainya.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri, drh. Tutik Purwaningsih, melalui utusanya Catur Nanik F mengatakan, sampai saat ini pihaknya mendistribusikan vaksin untuk menangkal PMK pada sapi sebanyak 16 ribu.

“Jumlah ini memang masih sangat kurang sekali, tetapi karena stock vaksin itu sangat terbatas, sehingga akan didistribusikan secara berkala ketika sudah ada stock lagi,” ucapnya.

Selain mengandalkan vaksin, sebenarnya para peternak juga bisa melakukan berbagai hal supaya sapinya tidak sampai terkena Penyakit Mulut dan Kuku, yaitu dengan memberikan perawatan yang baik, serta dibuatkan jamu herbal sendiri menggunakan bahan-bahan di sekitar.

“Untuk pemberian makanan, sebaiknya jangan diberi rumput atau makanan yang panjang, supaya sapi peliharaan itu dapat dengan mudah mengkonsumsinya. Kalau diberi makanan berukuran panjang, biasanya ketika mulutnya sedang sakit itu tidak bisa makan,” ulasnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire