Universitas Brawijaya kukuhkan dua profesor baru
Universitas Brawijaya (UB) kembali mengukuhkan dua professor. "Pertama, Dr. Ir Abdul Wahib Muhaimin, MS yang dikukuhkan sebagai profesor di bidang Ilmu Majemen Agribisnis.

Elshinta.com - Universitas Brawijaya (UB) kembali mengukuhkan dua professor. “Pertama, Dr. Ir Abdul Wahib Muhaimin, MS yang dikukuhkan sebagai profesor di bidang Ilmu Majemen Agribisnis. Ia merupakan profesor ke-30 dari Fakultas Pertanian dan profesor aktif ke-168 di UB. Kedua, Dr. Rudianto, MA yang dikukuhkan sebagai profesor di bidang Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Ia merupakan profesor aktif ke-14 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan profesor aktif ke-169 di UB,“ kata Kabag Humas Universitas Brawijaya Malang, Kotok Guritno.
Kedua Profesor ini bakal dikukuhkan dalam sebuah sidang terbuka akademik di gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya, Rabu (20/7).
Pidato ilmiah Prof. Dr. Ir Abdul Wahib Muhaimin, MS berjudul “Orasi ilmiah Mutu Keinginan dan Healthy Food Choice dalam Hubungannya dengan kepuasan dan Kesehatan Konsumen Makanan Milenial.”
“Pesatnya pertumbuhan makanan cepat saji di tengah masyarakat dan diikuti oleh dominasi generasi milenial yang mempunyai karakteristik keinginan makan berlebihan dan lepas kontrol, telah menimbulkan dampak negatif yaitu semakin banyaknya serangan jantung, stroke dan diabetes pada mereka,“ ungkapnya.
Tentu saja hal ini mengundang keprihatinannya untuk fokus pada pengembangan gagasan ke depan tentang konsep Healthy Food Choice bagi Generasi Milenial.
“Perilaku konsumen terhadap makanan milineal tidak hanya didasari oleh karakteristik konsumen dan lingkungannya, tetapi juga psikologis konsumen dan proses pengambilan keputusan yang didasarkan kesadaran akan keinginan dan kebutuhan, kepuasan sebelumnya yang pernah dibuat dan sudah menyesuaikan faktor usia dan kesehatan dari konsumen tersebut. Oleh karena itu, di era sekarang pemasar produk makanan menyediakan dengan aneka ragam pilihan dan menyesuaikan kebutuhan konsumen,” jelasnya.
Keunggulan model Healthy Food Choice adalah memperkuat hubungan antara faktor psikologi konsumen dan efisiensi input makanan dan output kesehatan jangka panjang, sehingga dapat meningkatkan kepuasan, kesehatan dan kesejahteraan konsumen makanan milenial secara berkesinambungan. Kelemahan model tersebut adalah kesulitan mengontrol keinginan konsumen generasi milenial yang berlebihan dan keterbatasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam mengawasi penyebaran makanan yang kurang memenuhi standart gizi di pasaran.
“Di tengah pesatnya pembelian makanan secara online, maka disarankan kepada pemilik kafe, kedai dan mal agar menyertakan informasi di website yang dimiliki tentang pentingnya pengendalian keinginan yang berlebih-lebihan waktu makan demi menjaga kesehatan generasi yang akan datang,” tandasnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Rudianto, MA menyampaikan orasi ilmiah dengan judul Model Restorasi Ekosistem Mangrove Desa Pesisir Untuk Mengatasi kerusakan Pesisir Akibat Perubahan Iklim dan Proses Antropogenik.
“Berangkat dari penelitian di sejumlah lokasi tepi pantai baik itu di Gresik, Surabaya, Cungkup sudah mulai nampak perubahan apalagi dengan pencairan Glaster yang berdampak pada kenaikan tinggi muka air laut,” ujarnya.
Dan perubahan ini harus cepat dilakukan apalagi dalam pertemuan G 20 kepedulian masyarakat pada perubahan yang terjadi.
“Kunci dari perubahan untuk itu adalah pentingnya Ekosistem Mangrove dalam meredam dampak adanya perubahan di pesisir pantai serta bencana Tsunami,” ujanya.
Dan model Restorasi Ekosistem Mangrove Desa Pesisir (REMDP) merupakan jawaban dari upaya pencegahan perubahan iklim dan kerusakan pesisir yang ditimbulkan akibat proses antrophogenik. "Beberapa diantaranya yakni peningkatan pembakaran bahan bakar fosil untuk listrik, pemanas, transportasi, deforestasi dan penurunan keanekaragaman hayati telah menyebabkan peningkatan gas rumah kaca," tandasnya.