Top
Begin typing your search above and press return to search.

Cak Nuv, ASN yang sukses kembangkan kuliner bebek goreng Madura di Majalengka 

Salah seorang pegawai Kejaksaan Negeri Majalengka, Jawa Barat sukses mengembangkan usaha kuliner bebek goreng Madura, disamping tetap mengabdi sebagai ASN di bidang barang bukti Kejaksaan  Negeri Majalengka.

Darmadi |Sigit Kurniawan
Cak Nuv, ASN yang sukses kembangkan kuliner bebek goreng Madura di Majalengka 
X
Sumber foto: Enok Carsinah/elshinta.com.

Elshinta.com - Salah seorang pegawai Kejaksaan Negeri Majalengka, Jawa Barat sukses mengembangkan usaha kuliner bebek goreng Madura, disamping tetap mengabdi sebagai ASN di bidang barang bukti Kejaksaan Negeri Majalengka.

Sukses mengembangkan usaha kuliner dengan menu khas Madura yaitu Bebek Goreng Madura sejak awal PPKM tahun 2021, Ahmad Nuvi Maulidina atau dikenal dengan Cak Nuv, mengaku asik dengan dunia usaha kulinernya meski waktu istirahatnya jadi berkurang.

"Ide itu datang saat ingin memperkenalkan kuliner Nusantara khas Madura awal PPKM tahun 2021, akhirnya saya buka kedai Cak Nuv, di sisi lain saya ingin memberikan edukasi pada masyarakat Majalengka untuk bisa menikmati dan merasakan makanan seperti di kota-kota besar," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Sabtu (23/7).

Ditambahkannya, niat untuk membuka usaha kuliner khas Madura dikuatkan dengan pantauannya di lapangan selama ini kuliner khas Madura yang tersebar di masyarakat hanya sate dan soto Madura saja sementara bebek goreng Madura tidak ada.

"Alhamdulillah, ternyata respon masyarakat yang nota bene orang Sunda, ternyata menyukai bebek goreng Madura sehingga pelanggan makin bertambah dan viral di Majalengka," ungkapnya.

Namun demikian kata Nuvi, awal membuka kedai, tak seperti yang ia bayangkan, terutama terkait stok unggas jenis bebek yang ternyata sulit didapat di Majalengka.

"Saat pelanggan bertambah, kesulitan awal itu mendapatkan stok bebek, sehingga untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan konsumen, saya sampai mencari ke Indramayu, Subang bahkan ke Jawa tengah," paparnya.

Sedangkan menyinggung tentang tips membagi antara bekerja sebagai ASN dan mengelola kedainya, Nuvi mengaku tetap mengutamakan pekerjaan utamanya sebagai ASN dengan masuk pukul 07.00 dan selesai pukul. 16.00.

"Selepas bekerja itu, waktu saya untuk turut terjun mengisi waktu dengan ikhtiar dalam mengembangkan usaha kuliner, di saat orang lain tidur saya sampai malam, bahkan sampai subuh masih di kedai," imbuhnya.

Seiring berjalannya waktu, dan pesatnya usaha kuliner bebek goreng Madura yang dikelolanya, kini Nuvi telah memiliki 15 karyawan, dan dalam sehari bisa menghabiskan 50ekor bebek atau sekitar 200 - 300 porsi.

"Untuk pelanggan bebek goreng khas Madura ini, harga dibandrol dari harga paling kecil yaitu Rp,. 25ribu, untuk bebek sedang Rp. 28ribu, dan bebek ukuran besar Rp.30ribu, buka dari pukul 10.00 sampai dengan puku 21.00 wib," tutupnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire