Elshinta.com - Ratusan warga dari Kampung Kaputren Desa Putridalem, Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat melakukan aksi `fashion week` di jembatan penyeberangan Sungai Cimanuk sebagai aksi protes jembatan ini tidak kunjung dibangun, Rabu (3/8) sore.
Aksi yang sudah berjalan sejak tiga hari lalu kontan jadi perbincangan warga karena disebut-sebut mirip dengan Citayam Fashion Week, namun yang dilakukan warga Kaputren bernama Cimanuk Fashion Week.
Dengan memakai jembatan bambu sebagai ajang fashion week, warga yang datang memakai kostum yang membuat warga lain geleng-geleng kepala, seperti petani membawa nangka dan pisang bahkan ayam peliharaannya.
Ada juga ibu-ibu malah membawa gayung dan keranjang baju, perangkat desa, ibu-ibu PKK dan Hansip turut serta, bahkan para Bocil yang ramai-ramai ikut emaknya berbaris di jembatan seperti sedang karnaval.
Aksi tersebut justru membuat hiburan tersendiri bagi yang menonton, pasalnya saat aksi fashion, seorang bapak yang membawa ayam, ayamnya terlepas dan iapun terjun menyelamatkan ayam kesayangannya, dan disambut sorak Sorai.
"Warga di Kaputren ini sangat menanti kehadiran jembatan dan kita menunggu sudah lebih dari tiga tahun, namun belum ada realisasi. Siapa tahu dengan aksi ini ada yang melihat dan memperhatikan, bahwa kami sangat butuh jembatan permanen dan layak," kata Amin Halimi penggagas aksi Cimanuk fashion week pada media.
Diakuinya jembatan dari bambu sepanjang 125meter tersebut dibuat saat musim kemarau saja, namun saat musim penghujan dan air meluap jembatan bambu tersebut tidak lagi digunakan.
"Jembatan bambu ini penghubung kampung Kaputren dan desa Randegan, namun hanya digunakan saat kemarau dan air surut," katanya.
Sementara, antusiasnya warga untuk ikut fashion week di atas jembatan bambu kata Amin, mereka turut mendukung agar memilki jembatan permanen.
"Warga Kaputren, semua turun dengan kostum masing keseharian mereka sebagai petani, ibu rumah tangga, perangkat desa, para pemuda bahkan anak-anak dan lansia ikut serta," pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Kamis (4/8).