Unik! Petugas upacara HUT ke-77 RI di Desa Dusun Kluwih, Sukoharjo libatkan lansia
Warga Dusun Kluwih RT 1 RW 4 Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah antusias mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke 77 RI. Uniknya, warga melibatkan petugas upacara dari kalangan lanjut usia (lansia). Tentunya selain pasukan pengibar bendera (paskibra) yang memang dibentuk dari pemuda karang taruna setempat.

Elshinta.com - Warga Dusun Kluwih RT 1 RW 4 Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah antusias mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke 77 RI. Uniknya, warga melibatkan petugas upacara dari kalangan lanjut usia (lansia). Tentunya selain pasukan pengibar bendera (paskibra) yang memang dibentuk dari pemuda karang taruna setempat.
Upacara bendera peringatan hari kemerdekaan dilaksanakan di tanah lapang sekitar dusun. Berlatar bendera raksasa berukuran 12 x 16 meter, lengkap dengan seperangkat gamelan beserta niyaga atau penabuh gamelan mengiringi prosesi upacara bendera sederhana ini. Paskibra sendiri mengenakan setelan senada berwarna biru tua tampak seragam.
Koordinator aksi, Antonius Bimo Wijanarko mengatakan, warga sangat antusias menunggu momentum peringatan 17 Agustus. Upacara bendera ini dipersiapkan sejak dua minggu terakhir dan berjalan lancar saat pelaksanaan. Semua warga terlibat dan bersuka cita merayakan peringatan kemerdekaan, sekaligus terharu. Setelah dua tahun absen akibat pandemi Covid-19, kemeriahan peringatan hari kemerdekaan tahun ini kembali pulih seperti sebelum pandemi.
“Rakyat bahkan masyarakat hingga di dusun kecil seperti Dusun Kluwih saja sangat bersemangat menyambut dan memperingati kemerdekaan. Hal ini bisa menjadi tauladan bagi pengelola negara agar sungguh sungguh menghargai kemerdekaan,” beber pemrakarsa museum rekor Sukoharjo (Muresko) yang akrab disapa Kokor ini seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Sabtu (20/8).
Adapun melibatkan lansia dan pemuda karang taruna sebagai petugas upacara memiliki makna simbolis. Menurut Kokor, lansia menyimbolkan kenangan dan semangat perjuangan, sedangkan pemuda akan menjadi penerus perjuangan mengisi kemerdekaan dengan meneladai perjuangan generasi terdahulu.
Kondisi petugas upacara dari kalangan lansia menjadi kendala tersendiri dalam mempersiapkan kegiatan. Dimana dengan keterbatasan gerak yang mulai melambat dan mudah kelelahan harus dibarengi sikap sabar dari pelatih. Tetapi sekali lagi, karena semangat yang luar biasa, mereka bisa menyelesaikan dengan baik hingga terlaksana upacara hari ini.
“Kalau lansia ini harus telaten karena pakai tertatih, gemetar dan lain lain. Karang taruna kondisinya bagus,” ujarnya.
Ketua RW Dusun Kluwih Sri Haryani selaku inspektur upacara mengaku bangga dan terharu dengan semangat warganya. Semua warga dari anak anak hingga lansia turut terlibat dalam kegiatan. Keterbatasan kondisi lansia bukan menjadi kendala tetapi justru menjadikan hal unik dari kegiatan peringatan hari kemerdekaan ini.
“Semua bersemangat, unik dan lucu. Tetapi tetap serius saat pelaksanaan upacara,” katanya.
Upacara bendera peringatan HUT RI ini berlangsung tepat menjelang detik detik proklamasi di Jakarta. Tepat pukul 10.00 WIB, warga yang berkumpul dilapangan serempak membunyikan berbagai instrumen, mulai dari gamelan, kentongan hingga klakson sepeda motor. Bebunyian tak sampai satu menit tersebut menandai peringatan detik detik proklamasi. Cuaca panas pun tidak dihiraukan oleh para peserta upacara hingga kegiatan berakhir.