13 September 2000: Bom meledak di Gedung Bursa Efek Jakarta
Rabu 13 September 2000 sekitar pukul 15.17 WIB tepat 22 tahun lalu terdengar ledakan dari Gedung BEJ. Karyawan di Gedung BEJ dengan 31 lantai itu pun langsung berlarian untuk menyelamatkan diri.

Elshinta.com - Rabu 13 September 2000 sekitar pukul 15.17 WIB tepat 22 tahun lalu terdengar ledakan dari Gedung BEJ. Karyawan di Gedung BEJ dengan 31 lantai itu pun langsung berlarian untuk menyelamatkan diri.
Orang-orang menangis histeris dan berhamburan dari dalam gedung. Korban jiwa pun berjatuhan sebanyak 10 orang tewas dan 34 orang terluka akibat ledakan itu.
Ledakan tersebut berasal dari sebuah bom yang ada di dalam mobil Toyota Corona Mark II bernopol B 2676 WL di lantai parkir P2. Akibatnya tercatat dua mobil terbakar dan beberapa lainnya rusak.
Aparat kepolisian langsung bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan terkait kejadian berdarah tersebut. Penyelidikan langsung dilakukan kepada sejumlah saksi dan barang bukti. Selang 12 hari, enam pelaku diamankan.
Yakni Tengku Ismuhadi Jafar, Irwan alis Irfan, Ibrahim Hasan, Iswadi H Jamil, Ibrahim AMD bin Abdul Wahab, dan Nuryadin. Ismuhadi merupakan mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) disebut-sebut sebagai otak pelaku pengeboman.
berdasarkan reka ulang, diskusi rencana dilakukan pada 8 September 2000 di bengkel Krung Baru yang tak jauh dari kediaman Presiden Abdurrahman Wahid. Dalam diskusi itu dihadiri Tengku Ismuhadi, juga Ibrahim Manaf, Ibrahim Hasan dan Sayed Mustopha.
Pada 12 September 2000, Sayed Mustopha dan Zulkifli membawa bahan TNT dan RDX untuk dirakit menjadi bom. Selanjutnya kegiatan merakit bom dilakukan oleh Irwan dan Ibrahim.
13 September 2000 pukul 10.00 WIB bom diletakkan dalam bagasi Toyota Corona Mark II warna merah oleh Nuryadin. Sedan tersebut dikemudikan Irwan dan diikuti mobil Suzuki Sidekick ungu yang dikendarai Ibrahim Hasan, di dalamnya ada Ibrahim Manaf dan Tengku Ismuhadi.
Sumber: liputan6.com