Legislator ingatkan Pemerintah antisipasi peringatan Bank Dunia soal resesi 2023

Elshinta.com - Bank Dunia atau World Bank kembali menyampaikan 'kabar buruk'. Dunia dikabarkan tengah bergerak menuju resesi pada 2023. Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad mengingatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Bank Indonesia serta Tim Ekonomi Pemerintah untuk antisipasi kemungkinan terburuk.

"Saya kira peringatan Bank Dunia ini perlu disikapi serius. Akibat kebijakan Bank Sentral yang terus agresif, dapat memperlambat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global. Di 2023, PDB dunia diperkirakan bisa susut menjadi 0,5% setelah terkontraksi 0,4%."

"Ini artinya, sesuai yang sudah diprediksi banyak pihak dan pelaku pasar bahkan, resesi masih menjadi ancaman di tahun 2023. Bahkan variable ancamannya bertambah. Mulai dari perlambatan ekonomi global, risiko inflasi, naiknya harga komoditas dan energi yang sangat tinggi, serta berlangsungnya turbulensi keuangan global. Selain itu, kita juga harus menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional dampak residu pandemi," kata Kamrussamad dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi Elshinta.com, Selasa (20/9). 

Menurutnya, kombinasi dari perang, gangguan rantai pasok, hiperinflasi, stagflasi bisa meningkatkan risiko krisis biaya hidup akibat naiknya harga pangan.

Kamrussamad menjelaskan, rambatan krisis yang sistematis ini, perlu disikapi secara sistematis pula dan tidak bisa parsial. Dan tidak bisa hanya dengan menyediakan perlindungan jaminan sosial atau BLT, tapi harus komprehensif. "Sebab, yang akan terdampak bukan hanya sekedar kelompok miskin, tapi juga kelompok menengah lainnya. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) harus berkoordinasi sejak sekarang untuk proyeksi 2023," tandasnya.