Top
Begin typing your search above and press return to search.

Japnas Jatim: Kapolda harus bertanggung jawab atas tragedi di Stadion Kanjuruhan

Elshinta.com, Tragedi kericuhan pertandingan sepak bola antara Arema dan Persebaya di stadion Kanjuruhan dini hari, Minggu  02 Oktober harus disikapi serius oleh pihak keamanan.

Japnas Jatim: Kapolda harus bertanggung jawab atas tragedi di Stadion Kanjuruhan
X
Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

Elshinta.com - Tragedi kericuhan pertandingan sepak bola antara Arema dan Persebaya di stadion Kanjuruhan dini hari, Minggu 02 Oktober harus disikapi serius oleh pihak keamanan. Karena fakta di lapangan kejadian yang menelan lebih dari 100 jiwa tersebut diduga kericuhan antar penonton bukan bentrok antar supporter dua pihak.

"Ini artinya diduga kelalaian pihak keamanan yang kurang mengantisipasi terjadinya tragedi tersebut, bahkan kalau dilihat dari video yang beredar dari para penonton yang berada di lapangan kericuhan semakin tidak terkendali sejak pihak keamanan menembakkan gas air mata pada penonton yang ada di tribun," kata Katua Japnas Jatim yang juga Ketua Ikatan Alumni Universitas Widyagama Malang (Ikawiga), Mohammad Supriyadi dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi elshinta, Minggu (2/10).

Semakin kuat dugaan bahwa penonton berhamburan karena merasa ketakutan dengan sikap pihak keamanan tersebut yang sebenarnya suasana lapangan bisa dikendalikan dengan sikap yang wajar. Namun begitulah yang terjadi, sehingga menelan korban yang tidak sedikit.

Oleh karena itu, kata Mohammad Supriyadi, Japnas Jatim meminta Kapolda Jawa Timur, Bapak Irjen Rico Afinta dan jajarannya termasuk Kapolres setempat bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut.

Supriyadi juga meminta kepada Bapak Kapolri untuk segera melakukan pemberhentian pada Kapolda Jawa Timur dan Kapolres Setempat.

"Karena kejadian tragedi tersebut dapat membuat institusi Polri tidak dipercaya publik dalam melakukan pengamanan, apalagi pertandingan seperti sepak bola yang semua persiapannya sudah dilakula jauh-hari sebelum hari H," ujar Mohammad Supriyadi.

Ketua Japnas Jatim juga berpendapat bahwa Kapolda Jatim tidak memiliki rasa sensifitas di tengah Polri lagi berbenah untuk mengembalikan kepercayaan publik setelah diterpa badai di internal tubuh Polri selama ini. "Kapolda Jatim jauh dari sikap profesionalisme yang kini sedang dibangun oleh Bapak Kapolri," tandasnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire