Top
Begin typing your search above and press return to search.

Dukung desa wisata di Lereng Gunung Muria, Gigih Sumarsono lirik usaha Pertashop

Elshinta.com, Berkembangnya tempat-tempat wisata alam di sisi timur lereng Gunung Muria seperti bukit Pengusen, Desa Gulang Pongge, Desa Wisata Jrahi, Kecamatan Gunung Wungkal Kabupaten Pati, Jawa Tengah membuka peluang usaha bagi warga sekitar. Salah satunya yang memanfaatkan peluang usaha tersebut adalah Gigih Sumarsono yang tertarik membuka usaha Pertashop.

Dukung desa wisata di Lereng Gunung Muria, Gigih Sumarsono lirik usaha Pertashop
X
Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

Elshinta.com - Berkembangnya tempat-tempat wisata alam di sisi timur lereng Gunung Muria seperti bukit Pengusen, Desa Gulang Pongge, Desa Wisata Jrahi, Kecamatan Gunung Wungkal Kabupaten Pati, Jawa Tengah membuka peluang usaha bagi warga sekitar. Salah satunya yang memanfaatkan peluang usaha tersebut adalah Gigih Sumarsono yang tertarik membuka usaha Pertashop.

Ia melirik usaha Pertashop setelah membaca pengumuman melalui media sosial, terdapat informasi Pertamina membuka peluang investasi yang menggiurkan dalam bentuk unit usaha Pertashop.

Gigih kemudian memanfaatkan lahan milik keluarganya yang berada di pinggir jalan utama akses ke Desa Wisata Jrahi. Lahan tersebut cukup strategis karena kawasan sekitarnya berupa perbukitan dan sawah terasering dengan pemandangan yang indah.

Ia kemudian mengajukan permohonan pendirian Pertashop ke Pertamina. "Jarak Pertashop dengan SPBU cukup jauh yakni sekitar 15 km sehingga pengajuan kami mendapat respons positif. Saya lalu melengkapi persyaratan dengan meminta perizinan dari warga dan pemerintah desa setempat. Kebetulan, kami sudah memiliki badan usaha untuk mendirikan Pertashop. Ini baru beroperasi sekitar dua bulan,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Minggu (9/10).

Dijelaskan, keberadaan Pertashop miliknya disambut positif oleh warga Desa Jrahi maupun Desa Giling yang mayoritas petani, peternak termasuk juga para wisatawan sebab mereka tidak perlu jauh-jauh turun gunung untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM).

"Meski yang dijual BBM jenis Pertamax tetapi warga tetap senang, sebab kalau harus ke SPBU di wilayah Tayu membutuhkan waktu 30 menit jadi merasa buang-buang waktu dan tenaga", ungkap pengusaha pertanian dan peternakan tersebut.

Sebagai warga lokal yang berkeinginan ikut mengembangkan desanya, Gigih juga mengajak para tetangga untuk bekerja di Pertashopnya dengan dua shift. Operasional mulai dari pukul 5.30 WIB sampai 19.30 WIB. Kedepan juga akan dibuatkan rest area kecil untuk menampung hasil UMKM berupa oleh-oleh hasil pertanian maupun kreasi warga dengan sistem sewa sangat murah.

"Kalau malam hari di seberang jalan depan Pertashop sudah ada warga yang buka angkringan. Alhamdulillah lumayan ramai", imbuhnya.

Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan, Pertashop hanya berdiri di kawasan yang tidak terlayani oleh lembaga penyalur produk Pertamina lainnya, terutama di daerah terpencil.

“Pertamina membuka peluang seluas-seluasnya bagi pengusaha yang ingin berinvestasi dengan memiliki usaha Pertashop. Jika punya lahan yang stategis dan jauh dari SPBU, silakan ajukan diri. Nanti kami akan meninjau lokasi,” ujarnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire