Top
Begin typing your search above and press return to search.

PPNI lakukan pemeriksaan pada korban longsor Ranupane

Elshinta.com, Penanganan kurban longsor di desa wisata Ranupane atau Pos Pendakian Gunung Semeru yang menyebabkan beberapa rumah tertimbun dan penghuninya terdampak, membuat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Lumajang Jawa Timur turun tangan.

PPNI lakukan pemeriksaan pada korban longsor Ranupane
X
Sumber foto: Efendi Murdiono/elshinta.com.

Elshinta.com - Penanganan kurban longsor di desa wisata Ranupane atau Pos Pendakian Gunung Semeru yang menyebabkan beberapa rumah tertimbun dan penghuninya terdampak, membuat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Lumajang Jawa Timur turun tangan. Tenaga profesi itu melakukan pemeriksaan kesehatan dan juga memberikan logistik yang dibutuhkan masyarakat terdampak.

Hal ini disampaikan Ketua DPD PPNI Kabupaten Lumajang DR. Suhari seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Efendi Murdiono, Rabu (12/10).

Dalam meringankan beban masyarakat terdampak petugas gabungan yang dibantu perawat tersebut harus stand by bermalam guna memastikan kondisi kesehatan dari masyarakat membaik.

"Teman-teman perawat anggota PPNI telah melakukan pemeriksaan kesehatan bahkan untuk memastikan itu mereka bermalam dan mengontrol kesehatan kembali pada esoknya," kata DR. Suhari.

Dari hasil pemeriksaan kesehatan masyarakat oleh perawat tidak ada serius namun untuk menjaga kelangsungan kesehatan berkala petugas yang ada di Postu Desa Ranupane melakukan untuk pemeriksaan rutin.

Menurut alumni pasca sarjana S3 Universitas Jember (UNEJ) bahwa bencana yang terjadi di Ranupane kerap terjadi bahkan dibilang musiman, dari itu untuk melakukan pencegahan tidak berkelanjutan seluruh stik holder dari pentahelix bencana duduk bersama untuk melakukan tindakan.

"Kebencanaan di Ranupane hampir rutin tiap tahun tiap hujan deras mengalami banjir atau longsor, antisipasi seluruh stik holder multi pihak untuk digerakkan agar tidak berkelanjutan", tutur pengurus Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Jawa Timur.

Pihaknya akan siap menerjunkan perawat maupun para mahasiswa keperawatan UNEJ kampus Lumajang bila masih membutuhkan tenaga medis maupun tugas kemanusiaan lainya.

Sementara pihaknya meminta masyarakat di daerah terdampak untuk berfikir kedelapan menyiasati adanya peluang banjir maupun longsor tidak menyebabkan adanya bahaya mengancam keselamatan jiwa.

Kewaspadaan kesiapsiagaan tanggap tangguh harus tertanam disetiap masyarakat baik tua maupun muda sehingga kemandirian terbentuk di setiap keluarga.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire