Tutup akses terowongan KCIC, warga Purwakarta minta ganti rugi rumah ambruk
Elshinta.com, Anggota DPR RI Dedi Mulyadi meminta pihak perusahaan segera membangun kembali belasan rumah warga yang ambruk akibat pembangunan terowongan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang dibangun oleh PT Sinohydro.

Elshinta.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi meminta pihak perusahaan segera membangun kembali belasan rumah warga yang ambruk akibat pembangunan terowongan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang dibangun oleh PT Sinohydro.
Pagi ini, Rabu (12/10), Kang Dedi Mulyadi mendatangi lokasi sebelas rumah yang ambruk akibat dampak pembangunan terowongan di Kampung Tegalnangklak, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.
Di lokasi Dedi Mulyadi bertemu dengan sejumlah warga yang terdampak.
Mereka berharap perusahaan segera mengganti dan membangun ulang rumah yang rusak imbas dari pembangunan.
"Pembangunannya sudah hampir rampung, sedangkan warga tidak mendapat kejelasan kapan rumahnya akan diganti," ujar Kang Dedi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Tita Sopandi, Rabu (12/10).
Menurutnya, saat ini mereka tinggal di rumah kontrakan yang sangat sempit. "Mereka mulai kehilangan harapan karena rumah yang rusak tak kunjung diperbaiki," ungkapnya.
"Saya minta pihak perusahaan segera membangun kembali rumah warga yang sudah hancur," tegas Dedi Mulyadi.
Sebelumnya belasan rumah warga yang rusak terdampak pembangunan terowongan kereta cepat itu masih ditinggali, dan berharap dapat penggantian dari pihak KCIC.
Rumah semakin rusak berat dan ambruk, uang pengganti tidak kunjung diberikan akhirnya warga demo.
Meski demo sudah dilakukan beberapa kali, bahkan dua hari lalu sebagai bentuk kekecewaan warga, mereka menggelar aksi unjuksara terhadap KCIC dengan menutup akses terowongan kereta cepat yang ada di kawasan Tegal Nangklak tersebut. Namun, tuntutan warga masih juga belum ada kejelasan.