Kapolda Aceh kirim bantuan logistik dan obat-obatan untuk koban banjir Aceh Utara
Elshinta.com, Polda Aceh menurunkan tim, salurkan bantuan logistik, sembako dan obat-obatan kepada masyarakat korban banjir di Gampong Ara dan Gampong Mancang, Kemukiman Ara Bungkok, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Selasa (12/10).

Elshinta.com - Polda Aceh menurunkan tim, salurkan bantuan logistik, sembako dan obat-obatan kepada masyarakat korban banjir di Gampong Ara dan Gampong Mancang, Kemukiman Ara Bungkok, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Selasa (12/10). Diketahui, selama tujuh hari, warga setempat terpaksa mengungsi dan terisolir akibat banjir.
Kunjungan tersebut dipimpin Karo Ops Polda Aceh Kombes Pol.H. Agus Sarjito. Turut mendampingi Dir Binmas Kombes Pol. Mohammad Muslim Siregar, Kabid Dokkes Kombes Pol. dr. Sariman, Dansat Brimob Polda Aceh Kombes. Pol. Selamat Topan, Kaden B Jeulikat AKBP Ahmad Yani dan Kapolres Aceh Utara AKBP Riza Faisal, beserta sejumlah pejabat utama Polres Aceh Utara.
Karo Ops Polda Aceh Kombes Pol Agus Sarjito di lokasi pengungsian Gampong Mancang mengatakan, Kapolda Aceh Irjen Pol Ahmad Haydar sangat prihatin akan musibah banjir yang melanda Aceh Utara sejak beberapa hari lalu.
"Ini juga keprihatinan kita semua. Karena bukan hanya satu atau dua Kepala Keluarga (KK), tapi lebih dari ratusan yang terkena musibah banjir ini," ucap Agus seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamdani, Kamis (13/10).
Sebagai bentuk keprihatinan Polri, kata Agus, dirinya dan rombongan mewakili Kapolda Aceh datang memberikan bantuan sosial kepada masyarakat beberapa gampong yang ada di Aceh Utara.
"Beliau (kapolda) peka terhadap hal-hal yang memang berkaitan dengan musibah paska banjir. Karena ini berimbas ke aspek pertanian, perekonomian, termasuk pendidikan. Di sini kita lihat beberapa gedung sekolah ada bekas terendam banjir, bahkan lebih 50 centimeter. Mungkin saat banjir berpengaruh pada aktivitas belajar mengajar, hingga anak-anak tidak sekolah. Termasuk pertanian juga terlihat bekas-bekas banjir hingga petani gagal panen. Banjir juga memengaruhi kesehatan," bebernya.
Menurut Agus, apa yang dilakukan pihaknya sebagai bentuk layanan Polri kepada masyarakat. Walaupun tidak sepenuhnya full, tapi itu adalah bentuk penganyoman Polri kepada masyarakat.
Agus melihat telah terjadi kerusakan infrastruktur berupa jebolnya tanggul, hingga mengakibatkan banjir merendam Gampong Mancang, dan beberapa gampong lainnya. Diharapkan, nantinya masyarakat bisa gotong-royong ikut membantu terkait tanggul yang jebol ini.
"Logistik yang kita antar berupa beras, sembako dan lainnya, sifatnya untuk kebutuhan masyarakat. Termasuk obat-obatan dari Biddokes Polda Aceh, sehingga bisa mengurangi gatal-gatal akibat banjir, khususnya bagi anak-anak dan kaum ibu," ujar Agus.
Karo Ops Polda Aceh mengimbau agar seluruh jajaran Polda Aceh hingga Polsek dan Bhabinkamtibmas untuk bisa mengedukasi masyarakat, khususnya terkait kesehatan.
"Kita kemarin-kan sampai 2,5 tahun Covid-19, kemudian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak. Tentunya dengan adanya musibah ini yang paling perlu dijaga adalah kesehatan. Karena kesehatan mahal harganya," tukas Agus.
Terkait Polsek Lhoksukon yang selalu terendam saat banjir, kata Agus, itu nanti Kapolres Aceh Utara yang rencanakan. "Apakah ditinggikan atau dipindahkan itu Polsek Lhoksukon, nanti kapolres yang jadi perencana kita," tutup Kombes Pol. Drs. H. Agus Sarjito.
Sementara itu, Geuchik Gampong Mancang, Zainal Abidin menyebutkan, selama banjir melanda Aceh Utara, selama itu pula warganya mengungsi. "Warga kami sudah tujuh hari mengungsi, untuk hari ini sebagian warga sudah pulang membersihkan rumah masing-masing. Namun sebagian lainnya rumahnya masih terendam, jadi masih bertahan di meunasah. Untuk akses jalan sudah bisa dilalui," terang Zainal.
Dijelaskan, selama sepekan terdapat 1.000 jiwa dari 250 KK yang mengungsi. Namun saat ini hanya tinggal 300-an jiwa dengan 100 KK.
"Warga yang masih mengungsi membutuhkan air bersih, air mineral dan bahan pangan secukupnya. Dampak air meluap karena debit air tinggi, makanya jebol tanggul. Terdapat lima rumah warga yang rusak, sementara yang terseret arus rumah milik Jamaludin. Mereka untuk sementara kini tinggal di rumah keluarganya," ungkap Zainal.
Selaku geuchik yang menjadi perwakilan masyarakat, Zainal memohon kepada Pemkab Aceh Utara untuk segera menanggulangi penyebab banjir di Gampong Mancang ini.
"Jelas banjirnya karena tanggul jebol, jadi kota mohon minimal dibuat tanggul sementara. Banjir ini banyak merugikan warga yang seharusnya sedang memasuki musim panen padi. Karena banjir, jadi gagal panen sekiat 100-an Ha dari empat dusun," pungkas Zainal Abidin.