Top
Begin typing your search above and press return to search.

Sulap gulma eceng gondok jadi pupuk organik, 'Mas Sopili' dapat bantuan dari Pertamina

Elshinta.com, Kelangkaan pupuk yang selalu menghantui para petani di Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah setiap musim tanam, kini bisa teratasi.

Sulap gulma eceng gondok jadi pupuk organik, Mas Sopili dapat bantuan dari Pertamina
X
Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

Elshinta.com - Kelangkaan pupuk yang selalu menghantui para petani di Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah setiap musim tanam, kini bisa teratasi. Para petani yang tergabung dalam Masyarakat Sobokerto Peduli Waduk Cengklik (Mas Sopili) mampu memanfaatkan tanaman eceng gondok yang selama ini memenuhi Waduk Cengklik sebagai gulma menjadi pupuk organik untuk tanaman sayuran seperti kangkung dan bayam. Hasilnya cukup memuaskan pupuk organik buatan mereka tidak kalah dengan pupuk kimia dari pabrik. Bahkan, hasil panen sayuran yang dipupuk organik bisa maju tiga hari dibandingkan dengan yang dipupuk kimia.

Inovasi ini juga membawa berkah bagi warga sekitar waduk, mereka tidak lagi kebingungan ketika pupuk langka sebab produksi awal saja dari bulan Juni tahun 2022 sudah mampu menghasilkan 500 kilogram pupuk padat belum yang pupuk cair. Kedepan mereka akan meningkatkan produksi seiring meningkatnya kebutuhan dari anggota kelompok.

Gayung bersambut niat para petani membuat pupuk mendapat dukungan dari PT Pertamina. Melalui Corporate social responsibility (CSR) Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Sumarmo Boyolali Jawa Tengah memberikan bantuan mesin pencacah, timbangan serta support kegiatan termasuk dukungan pembuatan biogas. Bahkan membantu mengirimkan uji sampel tanah sebelum di pupuk organik dan sesudah di pupuk organik.

Ketua kelompok masyarakat "Ngudi Tirto Lestari" Turut Raharjo menyampaikan ide pembuatan pupuk dari enceng gondok berawal dari kegundahan mereka terhadap pertumbuhan tanaman enceng gondok yang sangat cepat di waduk Cengklik. "Terbersit ide untuk memanfaatkan gulma tersebut menjadi sesuatu yang berguna, makanya kami coba membuat pupuk padat dan pupuk cair dari enceng gondok. Kami lantas meminta dukungan ke pihak Pertamina dan ternyata direspon dengan baik", katanya kepada wartawan, termasuk Kontributor Elshinta, Sutini.

Proses pembuatan pupuk tidak terlalu sulit sebab bahan utama yakni enceng gondok yang sudah dicacah dicampur dengan bahan-bahan seperti molase atau tetes tebu, EM4, pupuk kandang, dan air. "Cara pembuatannya campurkan semua bahan secara merata, siramkan larutan EM4 yang telah dicampur dengan tetes gula/molase dan air. Buat adonan dengan kadar air selanjutnya fermentasi selama tiga bulan dalam keadaan tetutup, setiap beberapa hari sekali dibolak balik. Untuk pupuk cair cara pembuatan hanya ada perbedaan komposisi bahan yakni ditambah tauge. Kami sudah uji coba pada tanaman sayuran ternyata hasilnya cukup bagus tidak kalah dengan pupuk kimia buatan pabrik", ujar Turut.

Kepala Desa Sobokerto Surahmin menyampaikan warga yang tergabung dalam kelompok masyarakat Ngudi Tirto Lestari ada di 3 RT, mereka rata-rata petani disekitar kawasan waduk Cengklik. Bagi masyarakat di desanya keberadaan waduk ini sangat penting sebab menjadi penyuplai utama air irigasi, mencari ikan ataupun untuk wisata. Namun saat ini waduk yang membentang di beberapa desa banyak ditumbuhi eceng gondok. Kondisi inilah yang mendorong para warga yang dibentuk pihak BBWS untuk ikut melestarikan waduk akhirnya memanfaatkan eceng gondok menjadi pupuk.

"Ide awalnya untuk ngurangi gulma eceng gondok yang memenuhi waduk", ungkapnya.

Kini upaya memanfaatkan enceng gondok menjadi pupuk organik disambut baik oleh pihak Pertamina dengan memberikan bantuan peralatan termasuk pelatihan dan sebagainya.

Sementara itu, Siti Fatonah Community Development Officer Pertamina DPPU Adi Sumarmo mengatakan pihaknya memberikan CSR kepada kepokmas di Desa Sobokerto kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali dalam membuat pupuk organik dari eceng gondok. Selama ini eceng gondok hanya dibersihkan tanpa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna, justru kini menjadi solusi dalam mengatasi kelangkaan pupuk. Pihak Pertamina baru memberikan satu mesin pencacah rumput dan peralatan lainnya. Dimungkinkan peralatan akan di tambah karena melihat antusias warga dalam membuat pupuk organik.

"Kami juga membantu uji laboratorium, namun hasilnya belum keluar. Jika nanti hasilnya keluar terus dapat izin edar dari Dinas Pertanian untuk produksi masal maka kami juga berikan dukungan penuh", imbuhnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire