Elshinta.com - Penanganan stunting (anak kekurangan gizi sehingga pertumbuhan tubuhnya terbambat) di Jawa Tengah menjadi prioritas. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah mengeluarkan program `Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5ng)` untuk mengatasi persoalan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, dan stunting.
Program ini ternyata berhasil menurunkan angka stunting di Jawa Tengah. Tahun 2013 saat Ganjar mulai menjabat, angka stunting di Jateng mencapai 37 persen. Jumlah itu turun menjadi 20 persen di tahun 2021. Diharapkan angka stunting terus menurun sehingga balita Jateng benar-benar bebas dari stunting.
Oleh karena itu Ganjar Pranowo merasa senang ketika melihat kegiatan penanganan stunting di Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Rabu (2/11). Poyandu di desa itu menciptakan program Dahyat, yaitu Dapur Sehat Atasi Stunting. Di sana warga sangat kompak untuk bergotong royong menyelesaikan stunting.
Mereka membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan didukung anggaran dari dana desa. Desa tersebut juga punya program bapak asuh anak stunting dengan anggaran swadaya. Selain itu didukung program Dahsyat.
Ganjar menyemangati agar warga lebih sistematis dan lebih giat menyelesaikan kasus stunting. Ia percaya warga mampu melakukan hal tersebut.
"Saya senang melihat kekompakan warga mengatasi stunting. Di Brebes ini karena potensi stuntingnya tinggi, maka kerja kita mesti lebih keras lagi, lebih sistematis lagi. Dengan melihat ini, saya percaya penanganan stunting berjalan baik," katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto.
Sosialisasi terus dilakukan di Brebes. Baik pada ibu hamil, menyusui bahkan pasangan yang akan menikah. Saat mengecek kegiatan Posyandu itu, Ganjar menemukan ada pasangan yang akan menikah dan dilakukan assesment.
"Tadi dikasih contoh saya senang, dua anak muda yang mau menikah. Mereka dicek. Mulai cek darah dan tensi dan lainnya. Perempuannya biasanya ada anemia dan dikasih vitamin. Artinya sebenarnya pemerintah mulai dari desa, kecamatan juga, terus kemudian di puskesmas mereka semua bisa memberikan informasi yang benar," ucapnya.
Sementara itu, salah satu kader Posyandu Desa Larangan, Kartiti mengatakan, ada 34 anak stunting di desanya. Mereka semua sudah ditangani dan dipantau asupan gizinya tiap hari.
Selain itu, kader Posyandu juga selalu mensosialisasikan tentang pentingnya menjaga kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui. Setiap ada pasangan yang mau menikah, juga dilakukan sosialisasi serta tes kesehatan.