Elshinta.com - Sebagai band yang sempat mengaku `Band Situasional`, tampaknya Badai Sampai Sore (BSS) cukup konsisten dalam merilis karya. Bagaimana tidak, walaupun mereka belakangan ini jarang menerima panggung karena jarak dan waktu para personel kurang mendukung, setidaknya dalam satu tahun sekali ada satu karya yg dilahirkan oleh band mitos ini.
“Kita berempat memang sekarang terbentang jarak dan waktu, bahkan seperti berada universe dan time line yang berbeda-beda,” kata Damar (Keyboardist) dalam postingan video di IG Badai Sampai Sore.
Setelah sebelumnya telah merilis beberapa single, di bulan Oktober 2022, BSS kembali merilis single dengan judul ‘Nokturnal di Udara’.
Banyak yang berbeda dalam single terbaru BSS ini. Dari segi musik, yang paling kentara adalah posisi Damar yang tidak lagi memainkan keyboard, tapi malah memainkan gitar.
“Memang saat membuat lagu ini, saya sudah berpikir konsep dua gitar tanpa keyboard, terinspirasi dari momen saat Damar membeli gitar Telecaster saya,” kata gitaris BSS Unay Okami kepada redaksi elshinta.com, Sabtu (5/11).
Lirik lagu ‘Nokturnal Di Udara’ sebenarnya sudah ditulis oleh Unay Okami sejak tahun 2018. Sedangkan untuk chord dan nada musiknya dibantu oleh Doys. Lagu itu pun terabaikan selama 2 tahun, sampai akhirnya dilempar ke grup WhatsApp pada tahun 2021.
Itulah kenapa penggarapan lagu ini bisa dibilang ajaib. Karena “mentahan” yang ditulis tahun 2018 itu, akhirnya secara utuh jadi di dalam grup WhatsApp, tanpa pernah bertemu langsung untuk menggarap lagunya.
Bermodalkan kirim kiriman part instrument masing-masing melalui voice recorder WA, akhirnya lagu ini pun selesai dan siap direkam.
lagu ‘Nokturnal Di Udara’ menurut gitaris BSS, Unay Okami yang bekerja di salah satu stasiun radio swasta 24 jam ini lebih bercerita tentang pekerja yang lebih sering melihat bulan, ketimbang matahari. Bahkan dari kalimat utamanya saja sudah bisa menggambarkan suasana tersebut.
“Di udara, saat terang belum juga datang,” di udara yang dimaksud disini mungkin adalah on air siaran radio.
Selain itu, terasa pula kritik atau keresahan social dalam lirik ‘Nokturnal Di Udara’, seperti pada kalimat “HEY! Kalian yang terjaga, opini tak berharga. Berita tiada hentinya kabarkan petaka”.
"Lugas, tidak menggunakan kata kata yang sulit, dan sedikit ‘ngehe’, ya memang memang seperti liriknya," ujar Unay Okami.