Banjir mulai surut, truk dan bus bisa melintas kembali
Elshinta.com, Putusnya akses lalu lintas di jalan Banda Aceh – Medan mengakibatkan truk pengangkut sembako dari Sumut ke Aceh terhenti akibat menunggu surutnya banjir.

Elshinta.com - Putusnya akses lalu lintas di jalan Banda Aceh – Medan mengakibatkan truk pengangkut sembako dari Sumut ke Aceh terhenti akibat menunggu surutnya banjir.
Banjir yang melanda daerah tersebut tepatnya di kawasan Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang dengan ketinggian satu meter lebih kini sudah mulai surut, sejak Minggu (5/11) dan sudah bisa dilalui truk-truk besar juga bus.
Namun untuk mobil pribadi dan mini bus belum di ijinkan melintantas karena ketinggian air di jalan Smadam, sungai hiu dan simpang mapoli masih berkiar anatar 80-100 cm.
Lumpuhnya jalan lintas itu sudah terjadi sejak Senin (31/10). Banyak kendaraan yang tidak berani menerobos tingginya banjir karena ketinggian air mencapai satu hingga dua meter.
Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Agusliyana Devita membenarkan bahwa jalan lintas belum normal, baru bisa dilalui mobil-mobil besar saja.
Lumpuhnya jalan lintas Aceh-Sumut sejak sepekan ini berdampak terhadap pasokan bahan kebutuhan pokok di Langsa dan aceh sekitarnya menjadi langka.
Dalam kunjungannya kelokasi banjir terparah Tamiang di jalan lintas Kuala Simpang ke Perbatasan Aceh – Sumatera Utara. PJ. Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengintruksikan Dinas Perhubungan Aceh dan instansi terkait untuk dapat memprioritaskan kendaraan pengangkut logistik seperti sayur mayur dan bahan kebutuhan pokok lainnya untuk melintas.
Mantan Pangdam IM seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fitri Juliana, Senin (7/11) ini juga meminta kepada Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Kadis perhubungan Aceh Tamiang serta aparat dari Polri dan TNI untuk membantu mengurai kemacetan panajang kendaraan tersebut.
Selain itu, ia juga menyarankan Dishub bersama Polri dan TNI untuk menentukan titik kumpul bagi truk-truk tersebut agar tidak terjadi kemacetan yang panjang.