Elshinta.com - Dokter spesialis anak dr Miza Dito Afrizal mengingatkan orang tua untuk memperhatikan laju napas anak sebagai salah satu tanda terjadinya infeksi paru-paru atau pneumonia.
“Yang bisa dilihat di rumah adalah tanda-tanda sesak yang bisa dipelajari atau dihafalkan. Tanda sesak yang paling awal biasanya adalah peningkatan laju napas,” ujar Mirza dalam diskusi daring Primaku diikuti di Jakarta, Jumat.
Miza menyampaikan pengecekan laju napas bisa dilakukan dengan menghitung jumlah napas anak dalam rentang waktu 1 menit.
Caranya, pertama, pastikan anak dalam kondisi tenang yang berarti tidak setelah berlarian, tidak setelah bermain maupun tidak sedang tidak sedang dalam keadaan tantrum. Kemudian baringkan anak, lalu letakkan tangan di atas dada anak.
“Satu kali tarikan dan hembusan napas dihitung satu kali napas. Jadi 1 kali napas ini selama 1 menit, nah itu nanti ada urutannya,” ucapnya.
Jumlah laju napas anak pada kondisi yang normal adalah tidak melebihi 60 kali per menit untuk anak usia di bawah 1 tahun, tidak boleh melebihi 50 kali per menit untuk anak usia 1-2 tahun, tidak boleh melebihi 40 kali per menit untuk anak usia 2-3 tahun.
Ciri-ciri lain dari gangguan laju napas yang bisa saja merupakan pneumonia adalah terdapat tarikan yang dalam pada saat anak bernapas hingga membentuk seperti segitiga yang jelas di bagian dada anak.
Selain itu, proses bernapas yang turun melibatkan kepala juga menjadi ciri-ciri terjadinya gangguan pada laju napas.
Begitu ditemukan ciri-ciri gangguan laju napas tersebut, Miza meminta orang tua untuk sesegera mungkin membawa anak ke rumah sakit terdekat untuk diperiksa agar tidak semakin mengganggu pernapasan anak.
Ia menegaskan bahwa jika anak memang memiliki pneumonia, maka anak membutuhkan otot tambahan untuk bernapas. Namun, otot memiliki batasan dan memiliki titik lelah dan tidak mau lagi berusaha agar bisa bernapas dengan normal.
“Pesan saya, bawa ke dokter jangan nunggu-nunggu, jangan dulu suami pulang atau tunggu dulu beberapa jam lagi nanti balik sendiri. Begitu kita lihat tanda-tandanya, langsung bawa saat itu juga ke IGD. Semakin lama kita tunggu, napasnya akan semakin berat," katanya.