Elshinta.com - Terus giat ikut penanganan korban gempa di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, kali ini Polda Metro Jaya mengirim 60 personil perbantuan bencana gempa. Tim ini terdiri dari 30 wanita polisi (wanpol), 19 personil trauma healing, 11 relawan dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi).
Disebutkan Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) tim tersebut dipimpin AKBP Agustin Susilowaty untuk melakukan kegiatan di Posko Bakti PMJ di RS Bhayangkara Polres Cianjur.
“Tim Trauma Healing mengajak sekira 80 anak bermain, bernyanyi, dan melakukan aktivitas mewarnai. Beberapa anak masih merasa takut karena teringat akan peristiwa gempa. Apalagi, beberapa kali masih terjadi gempa susulan walaupun kecil. Keluhan lain warga korban bencana ialah mereka masih merasa tidak tenang karena gempa susulan. Selain itu warga juga masih memikirkan rumah tinggal mereka yang rusak dan tidak dapat ditinggali lagi,” ujar Wakil Ketua Pokja Bakti PMJ Cianjur Iver Mannosoh, Kamis (1/12).
Tambah Mannosoh, wanita polisi juga memberikan konseling kepada warga dengan metode hipnoterapi untuk merelaksasi korban bencana dan juga petugas lapangan. Terdapat sekitar 20 pasien yang ditangani dengan kisaran waktu 1-1,5 jam setiap orangnya.
Bersepihak, Kepala Posko Relawan Bakti PMJ Cianjur Supriyanto, menambahkan, para relawan Himpsi bersama PMJ juga memberikan konseling dengan metode hipnoterapi kepada para petugas lapangan yang juga merasa kelelahan, sehingga mereka pun dapat kembali merasa rileks, tenang dan menjadi lebih bugar.
Beberapa petugas di lapangan seperti para Bhabinkamtibmas, juga membutuhkan konseling karena meskipun mereka terdampak bencana, mereka harus tetap berdinas. Mereka masih tidak tenang ketika harus meninggalkan keluarganya dalam situasi yang terus terjadi gempa.
“Para Relawan SiapBergerak semenjak hari Selasa, bersama tim Brimob Polda Metro Jaya terus menjangkau Kawasan yang terdampak cukup parah, seperti wilayah Gasol, mengunjungi posko penampungan korban. Beberapa diantaranya ada yang terserang sesak nafas, hipertensi, demam, batuk, dan pilek,” bilang Supriyanto seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hendrik Raseukiy.
Setelah melakukan pengecekan Brimob dan relawan membantu warga dengan penanganan di tempat, tetapi juga membawa sebagian korban dengan gangguan berat, untuk segera dirawat di RS Bhayangkara, demi perawatan lanjutan.
“Salah satu korban yang ditemui oleh Relawan SiapBergerak ialah perempuan yang memiliki 5 orang anak, dimana bencana gempa telah merenggut nyawa 3 orang anaknya. Sang Ibu sendiri mengalami pembengkakan di lutut akibat terkena benda tajam, juga mengalami bocor kepala, serta luka pada jari-jari tangan, akibat reruntuhan bangunan. Relawan beserta dokter, perawat membantu membuka jahitan kepala dan membersihkan luka pada jari – jarinya,” tutup Pimpinan Tim Relawan SiapBergerak, Zaky Ramadhan.