Elshinta.com - Pesta demokrasi akbar pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 sudah di depan mata. Situasi perpolitikan nasional jelang pilpres sudah dirasakan di tengah masyarakat.
Di tengah situasi perpolitikan jelang Pilpres, masyarakat mulai menjagokan calonya masing-masing. Kondisi ini dikhawatirkan bisa merenggangkan hubungan sosial masyarakat.
Sebagai salah satu upaya menjaga agar kerukunan dimasyarakat tetap terjaga, DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar pertunjukan seni wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Semar Bangun Kayangan dengan dalang KI Geter Pramuji. Pesan-pesan untuk menjaga kerukunan disampaikan melalui pertunjukan wayang. Acara dihelat di halaman DPRD DIY di Jl Malioboro Yogyakarta. Warga DIY dan wisatawan dimohon untuk bisa turut hadir menyaksikan pertunjukan wayang yang akan digelar, Jumat (2/12) mulai pukul 20.00 WIB.
"Ada kewajiban DPRD DIY berkaitan Pemilu 2024, kita punya komitmen turut membantu KPU, Bawaslu dan DKPP untuk mewujudkan Pemilu bermartabat dan berbudaya. Bagaimana watak dan karakter Pemilu yang jujur, rahasia, berintegritas harus jadi komitmen bersama. Dalam Pemilu ada tantangan juga, dunia maya, konsekuensi pelaksanaan Pancasila agar tidak dinodai dengan politisasi SARA, politik identitas yang ancaman keutuhan NKRI dan DIY penting disuarakan," ujar Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Jumat (2/12).
Menurut politisi PDIP tersebut, politik identitas nyata bertentangan dengan keistimewaan disebutkan pemda termasuk DPRD memiliki tanggung jawab mewujudkan tata penerintahan dan tatanan social yang menjaga kebhinekaan dalam keutuhan NKRI, maka peran DPRD jadi penting memberikan teladan beri contoh berpolitik yang bermartabat dan berbudaya.
"Tantangan lain, bagaimana kampanye melawan fitnah yang mengancam NKRI dan merusak harkat martabat kita sebagai bangsa. Ini penting kita lawan bersama," katanya.
Melalui gelaran wayang kulit diharapkan dapat berikan teladan dan pitutur kepada seluruh khalayak bagaimana implementasikan Pancasila dengan pendekatan kebudayaan.
"Pagelaran Wayang Kulit diharapkan bisa memperkokoh, meneguhkan nilai Pancasila di tengah masyarakat dengan pendekatan kebudayaan, selain wayang ke depan ada beragam kegiatan lain dengan pendekatan budaya," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPRD DIY Haryanto, menambahkan pagelaran wayang kulit mengobati kangen semua, setelah dua tahun alami pandemi.
"Wayangan Semar Bangun Kayangan, simbol bagaimana Semar yang mewakili suara rakyat, Semar sebagai sosok yang punya amanat mengayomi, perlindungan, beri kemakmuran kepada rakyat jelata. Ini tepat dengan kondisi sekarang, kita butuh pemimpin yang berikan rasa ayem tentrem. Di DPRD simbol aspirasi rakyat, jadi kewajiban kita bersama agar rakyat bisa terpenuhi harapan bersama," pungkas Haryanto.