Elshinta.com - Gas Jambaran-Tiung Biru (J-TB) akan menjadi tulang punggung gas nasional Indonesia dalam rangka menghadapi fase transisi energi. Hal tersebut dikatakan oleh Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha saat kunjungan ke Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Ngasem Bojonegoro Jawa Timur
Menurut Satya, lapangan JTB yang memiliki kapasitas produksi yang besar ini dapat menjadi tulang punggung dalam pemenuhan gas nasional di Indonesia. Dengan demikian gas JTB nantinya diandalkan dalam menopang transisi energi dimana gas sebagai backbone menuju energi baru terbarukan.
"Gas menjadi tulang punggung atau menjadi jembatan pengalihan dari energi fosil menjadi energi terbarukan di kemudian hari," urainya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Andik Setyobudi, Jumat (2/12).
Kepala SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Nurwahidi yang turut hadir dalam kegiatan tersebut siap memberikan dukungan terhadap program kerja yang tengah dijalankan oleh DEN. Seperti diketahui bersama, salah satu tugas dari Dewan Energi Nasional yang diketuai oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ialah menetapkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
"Kami akan memberikan dukungan, apalagi Jabanusa juga memiliki cadangan gas yang cukup tinggi semoga dapat memberi manfaat yang luas," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager Gas Project JTB Ruby Mulyawan menyampaikan JTB dalam proses optimalisasi produksi gas nya. Saat ini sales gas JTB sekitar 71 MMSCFD. Sementara itu, nantinya jika telah memasuki fase normal produksi, gas JTB mampu memproduksi raw gas sekitar 330 MMSCFD dan sales gas sebesar 192 MMSCFD. Sejak September lalu, JTB telah berhasil menyalurkan sales gas-nya ke pipa distribusi Gresik-Semarang untuk memenuhi kebutuhan industri yang ada di sebagian wilayah Jawa.
Kunjungan DEN ke JTB ini juga dalam rangka sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 41 tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan dan Penanggulangan Krisis Energi dan/atau Darurat Energi. DEN juga memiliki tugas utama menetapkan langkah-langkah penanggulangan kondisi krisis dan darurat energi, oleh sebab itu dalam setiap kesempatan di fasilitas strategis DEN selalu menyampaikan sosialisasi ini. Selain itu, dalam kunjungan ini DEN juga menyampaikan komitmen Indonesia dalam strategi pengurangan emisi karbon dimana pada fase transisi ini lah energi gas memegang peran penting untuk menuju energi baru terbarukan.