Elshinta.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi kembali melakukan serangkaian bilateral dengan negara-negara dan organisasi internasional Pasifik untuk memperkokoh kerja sama Indonesia dengan negara-negara di Pasifik. Pertemuan tersebut dilakukan di sela-sela penyelenggaraan Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) di Bali, pada 7 Desember 2022.
Menlu RI semoat bertemu dengan Sekjen Pacific Islands Forum (PIF) Ym Henry Puna; Menteri Urusan Pasifik Selandia Baru Ym. Aupito William Sio; Perdana Menteri Niue Ym. Dalton Tagelagi dan Menteri Hukum Federasi Mikronesia Joses R. Gallen.
Menlu RI dan Sekjen PIF juga semoat bertukar pandangan mengenai berbagai tantangan di Kawasan dan menyepakati pentingnya hubungan baik antar blok di wilayah Indo Pasifik.
“Kawasan Pasifik adalah bagian tak terpisahkan dari Indo-Pasifik. Tantangan yang dihadapi juga sama. Oleh karenanya, hubungan yang baik antar blok di Asia Tenggara dan Pasifik, akan menjadi fondasi bangun yang baik bagi terciptanya kawasan Indo Pasifik yang stabil dan sejahtera,” kata Retno Marsudi, Kamis (8/12).
Sementara itu dalam kesempatan ini, Sekjen PIF juga menyampaikan apresiasi atas kunjungan Menlu ke Sekretariat PIF di Suva, Ibu Kota Fiji, pada September 2022 lalu.
Dalam pertemuan dengan Selandia Baru (New Zealand), Menteri Urusan Pasifik Selandia Baru Aupito William Sio menyampaikan apresiasinya atas kepemimpinan Indonesia di kawasan dan dunia, termasuk presidensi Indonesia di G20.
Selandia Baru juga menyampaikan apresiasi atas keaktifan Indonesia dalam berhubungan dan bekerjasama dengan negara-negara Pasifik.
Sementara itu, Menlu RI mendorong kerjasama triangular dengan Selandia Baru untuk Pasifik. Kolaborasi semacam ini akan lebih memberikan impact kepada Pasifik.
Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Niue, Menlu RI juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk melakukan kerja sama dengan Niue khususnya dalam bidang perubahan iklim.
“Presidensi Indonesia telah menghasilkan concreate deliverables bagi negara-negara berkembang. Ada sedikitnya 10 proyek kerja sama yang dapat dimanfaatkan oleh negara-negara Pasifik, khususnya mengenai perubahan iklim," jelas Retno seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono.
PM Tagelagi menyambut hangat kerja sama dengan Indonesia terkait perubahan iklim khususnya untuk membantu upaya konservasi Niue. Ia juga menyampaikan harapannya atas dukungan Indonesia untuk Niue di berbagai fora, regional maupun internasional.
Pertemuan Menlu RI dengan Menteri Hukum Federasi Mikronesia, Joses R. Gallen membahas perkembangan kerja sama bilateral antara lain isu bebas visa untuk paspor diplomatik serta membahas kerjasama pertukaran informasi mengenai pelaksanaan UNCLOS 1982.