Satu kampung di Majalengka ini tak bisa melihat matahari di bulan Januari 2023

Elshinta
Minggu, 18 Desember 2022 - 17:14 WIB | Penulis : Sigit Kurniawan | Editor : Sigit Kurniawan | Sumber : Radio Elshinta
Satu kampung di Majalengka ini tak bisa melihat matahari di bulan Januari 2023
Sumber foto: Enok Carsinah/elshinta.com.

Elshinta.com - Warga di kampung Jotang Desa Cimuncang Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat tidak bisa melihat matahari selama 15 hingga 20 hari di bulan Januari 2023, akibat intensitas hujan tinggi dan kabut tebal. Dalam kondisi seperti itu warga mengaku sulit beraktifitas, bahkan pakaian yang dicuci tidak kering berhari-hari. 

Kampung Jotang yang berada di Desa Cimuncang merupakan kampung dengan curah hujan tinggi, serta kabut yang sangat cepat turun mengakibatkan kampung ini sering disebut warga dengan kampung di atas awan. 

Endin Saprudin, Kepala Dusun Jotang menceritakan, saat musim hujan tiba suhu di kampung Jotang bisa dibawah 30° sehingga di kampung ini memiliki suhu yang sangat dingin.

Namun demikian kata Endin, ada yang menarik di Kampung Jotang yaitu dalam 1 tahun, selama 15hari khususnya di bulan Januari warga Jotang sama sekali tidak bisa melihat matahari. 

"Kalau musim hujan tiba itu puncaknya di bulan Januari biasanya. Tapi bukan full satu musim, cuma di bulan itu doang Januari atau akhir Desember kadang-kadang ada 15 sampai 20 hari enggak keluar matahari. Mungkin tertutup oleh kabut. Biasanya kalau di puncaknya itu di Januari kadang-kadang setiap hari itu hujan terus matahari pun tak pernah keluar," kata Endin seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Minggu (18/12). 

Masih dikatakan Endin, siklus tahunan berupa tidak munculnya matahari selama 15 sampai dengan 20 hari di  bulan Januari sudah menjadi hal yang biasa, kendati demikian aktifitas warga nyaris terhenti karena kabut tebal dan jarak pandang hanya 10meter.

"Bagi kami udah biasa, dulu di Cigintung pun saya pernah mengalami seperti itu. Biasanya kalau hujan gerimis lalu keluar angin, ya kami pun selaku masyarakat lokal di sini ya kalau dingin mah merasa dingin," ungkapnya. 

Dengan cuaca yang nyaris tidak bersahabat karena kabut tebal, Endin menyebut aktifitas masyarakat nyaris terhenti seperti kegiatan masyarakat yang biasa bertani, atau para ibu rumah tangga saat mencuci pakaian namun tak kunjung kering berhari-hari.

"Untuk aktivitas pertanian jelas terganggu. Itu tidak bisa sama sekali. Karena kan  kita akan memiliki tenaga kalau ada sinar matahari. Begitupun masalah mencuci, kalau memiliki mesin cuci mungkin tidak masalah karena ada pengering, kalau tidak punya akan menunggu kering berhari-hari," kata Endin. 

Endin mengaku, kini kampungnya sering disebut kampung di atas awan. Meskipun tidak gelap seperti gerhana namun lebih kepada akibat kabut yang jarak pandangnya kata Endin hanya sekitar 10 meter saja.

"Saat matahari tidak ada, jarak pandang sangat terbatas, antar tetangga saja rumahnya tidak terlihat karena kabut. Suhu juga sangat dingin dan kabutnya lebih tinggi lagi, karena ini dataran paling tinggi di Cimuncang," paparnya. 

Kendati demikian kata dia, saat musim kemarau Kampung Jotang pun tetap mengalami musim panas atau cuaca yang panas seperti kampung-kampung lainnya. 

Sementara pantauan Elshinta saat memasuki Kampung Jotang di minggu terakhir di bulan Desember disambut hujan gerimis sejak siang, namun saat hujan besar menjelang sore, secara perlahan-lahan kampung Jotang secara cepat berselimut kabut. 

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Tak perlu iri pada AI, dia tidak memiliki hati
Jumat, 24 Maret 2023 - 07:25 WIB

Tak perlu iri pada AI, dia tidak memiliki hati

Elshinta.com, Banyak kalangan sedang ketar-ketir dengan kehadiran teknologi kecerdasan buatan (artif...
Kecerdasan buatan dan mesin pembelajar permudah industri manufaktur
Senin, 13 Maret 2023 - 20:08 WIB

Kecerdasan buatan dan mesin pembelajar permudah industri manufaktur

Elshinta.com, Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan Machine...
Teliti daging sintetis sukses antar mahasiswi Unej kuliah di Jerman
Sabtu, 14 Januari 2023 - 21:15 WIB

Teliti daging sintetis sukses antar mahasiswi Unej kuliah di Jerman

Elshinta.com, Oryza Sativa Roshaney dan Khilfa Yahya tidak menyangka bisa merasakan kuliah selama s...
Komet langka C/2022 E3 (ZTF) melintas dekat bumi awal Februari 2023
Rabu, 11 Januari 2023 - 19:07 WIB

Komet langka C/2022 E3 (ZTF) melintas dekat bumi awal Februari 2023

Elshinta.com, Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang ...
Satelit nano pertama karya anak bangsa Indonesia mengorbit di LEO
Jumat, 06 Januari 2023 - 21:11 WIB

Satelit nano pertama karya anak bangsa Indonesia mengorbit di LEO

Elshinta.com, Satelit nano pertama karya insinyur muda Indonesia lulusan Universitas Surya, Surya Sa...
Satu kampung di Majalengka ini tak bisa melihat matahari di bulan Januari 2023
Minggu, 18 Desember 2022 - 17:14 WIB

Satu kampung di Majalengka ini tak bisa melihat matahari di bulan Januari 2023

Elshinta.com, Warga di kampung Jotang Desa Cimuncang Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, Jawa...
Ahli: Sinar ultraviolet matahari lebih bahaya dari sinar biru gadget
Sabtu, 05 November 2022 - 20:58 WIB

Ahli: Sinar ultraviolet matahari lebih bahaya dari sinar biru gadget

Elshinta.com, Dibandingkan dengan sinar biru yang dihasilkan gadget, sinar ultraviolet dari matahar...
Jelang InaRI Expo, BRIN bahas arah riset dan inovasi di era digital
Kamis, 22 September 2022 - 21:47 WIB

Jelang InaRI Expo, BRIN bahas arah riset dan inovasi di era digital

Elshinta.com, Pameran terbesar terkait riset dan inovasi Indonesia, Indonesia Research and Innovatio...
Perkantoran di Jateng mulai gunakan energi listrik tenaga surya
Jumat, 19 Agustus 2022 - 18:35 WIB

Perkantoran di Jateng mulai gunakan energi listrik tenaga surya

Gedung perkantoran di Jawa Tengah mulai menggunakan energi alternatif. Sebagai pionir, pemanfaatanny...
BRIN kembangkan AI untuk koleksi data genomik biodiversitas
Kamis, 11 Agustus 2022 - 15:08 WIB

BRIN kembangkan AI untuk koleksi data genomik biodiversitas

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan kecerdasan artifisial (AI) untuk mengoleksi da...

InfodariAnda (IdA)