Banjir landa Aceh Utara, akses jalan utama penghubung antarkecamatan terganggu
Elshinta.com, Banjir yang melanda di Aceh Utara menyebabkan jalan lintas antar kecamatan benar-benar sulit dilalui kendaraan. Ketinggian air yang merendam ruas badan jalan mencapai selutut orang dewasa, hanya kendaraan roda empat yang bisa melintasinya.

Elshinta.com - Banjir yang melanda di Aceh Utara menyebabkan jalan lintas antar kecamatan benar-benar sulit dilalui kendaraan. Ketinggian air yang merendam ruas badan jalan mencapai selutut orang dewasa, hanya kendaraan roda empat yang bisa melintasinya.
Pantauan Kontributor Elshinta, Hamdani, Rabu (21/12) pengendara motor dari arah Kecamatan Tanah Luas menuju ke Kecamatan Matangkuli terpaksa menaikkan motornya ke mobil roda empat. Bahkan ada juga sebagian warga mendorong motornya.
Sementara di Gampong Rayeuk Kuta, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara warga sudah mengungsi di Meunasah Gampong setempat. "Ada sekitar 250 Kepala Keluarga yang sudah mengungsi dan bahkan sudah mendirikan dapur umum," kata Sekdes Anwar Alamsyah.
Anwar mengatakan hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah. Bahkan untuk kebutuhan makanan hanya cukup untuk satu kali makan.
"Adapun bantuan diperlukan saat sembako dan selimut. Selain itu, kami saat ini sangat membutuhkan tenaga kesehatan di posko pengungsian tempatnya di Meunasah setempat," katanya.
Anwar menambahkan bahkan sudah ada korban banjir sudah terserang penyakit berupa gatal-gatal dan bahkan sudah ada yang demam.
Menurut Anwar, banjir di Aceh Utara sudah terjadi sejak Selasa (20/12) malam akibat luapan Sungai Krueng Keureutoe juga intensitas hujan yang tinggi dan tak kunjung berhenti.
Banjir di Aceh Utara terjadi akibat meluapnya dan jebol tanggul di beberapa titik sungai setelah daerah itu diguyur hujan lebat.
Sejumlah sungai meluap antara lain Krueng Keureutou, Sungai Krueng Pase, Sungai Krueng Peuto, dan Sungai Krueng Pirak.
Air luapan menggenangi pemukiman warga serta sejumlah perkantoran di Kecamatan Matangkuli seperti Polsek, Koramil, Puskesmas hingga Kantor Urusan Agama dan sejumlah sarana pendidikan sekolah terendam.
Data sementara dari BPBD penyebab Banjir Akibat hujan ringan, sedang dan lebat selama dua minggu di kab. Aceh Utara dan Kab. Bener Meriah terjadi Selasa 20 /Des/ 2022 memgakibatkan debit air sungai Krueng Keureuto, Krueng Peuto dan sungai Krueng pase mulai meninggi dan mulai merendam dan memasuki ke permukiman warga di seputaran Daerah Aliran Sungai di 10 kecamatan dalam kawasan Aceh Utara ketinggian air berkisar 30 s/d 100 cm.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Asnawi melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Mulyadi mengatakan, berdasarkan rekap data sementara saat ini, banjir tersebut terjadi sekira pukul 18:00 WIB, yang merendam belasan desa di Aceh Utara terendam banjir.
“Untuk Kecamatan Matangkuli terdapat 15 desa yang terendam, terdiri dari Desa Pante Pirak, Siren, Meunye Pirak, Tanjong Haji Muda, Ceubrek Pirak, Lawang Pirak, Alue Tho, Hagu, Punti Matangkuli, Tumpok Barat, Alue Euntok, Tanjong Tgk. Kari, Meuria, Tanjong Tgk. Ali, Teungoh dan Desa Seuleumak," ungkapnya.
Diketahui bencana banjir juga terjadi di Kecamatan Cot Girek di Gampong Kilometer 7, dan untuk di Kecamatan Samudera, tanggul di Gampong Tanjung Rengkam beberapa titik dikabarkan sudah terkikis.
Adapun di Kecamatan Geureudong Pase, terdapat Gampong Lhok Asan dan Gampong Darul Aman, terakhir terdapat beberapa titik di Kecamatan Simpang Keuramat.