Menlu RI sebut ASEAN tidak boleh didikte oleh junta Myanmar

Elshinta
Jumat, 30 Desember 2022 - 05:55 WIB | Editor : Widodo | Sumber : Antara
Menlu RI sebut ASEAN tidak boleh didikte oleh junta Myanmar
Menlu RI Retno Marsudi (kanan) menyampaikan pernyataan pers usai pertemuan bilateral dengan Menlu Malaysia Zambry Abdul Kadir (kiri) di Jakarta, Kamis (29/12/2022). ANTARA/HO-Kemlu RI

Elshinta.com - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menegaskan bahwa Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tidak boleh didikte oleh junta militer Myanmar.

Untuk itu, Retno menegaskan bahwa Konsensus Lima Poin harus menjadi satu-satunya rujukan keterlibatan ASEAN dengan junta militer Myanmar.

“Dalam mekanisme ASEAN, hanya dikenal satu track dalam engagement dengan Myanmar yaitu dengan rujukan utama implementasi Konsensus Lima Poin. Tidak ada track lainnya,” kata Retno dalam konferensi pers bersama Menlu Malaysia Zambry Abdul Kadir di Jakarta, Kamis.

Menlu Retno lebih lanjut menjelaskan bahwa Indonesia dan Malaysia akan bekerja sama untuk memastikan bahwa krisis di Myanmar tidak akan menghambat agenda pembangunan masyarakat ASEAN.

“ASEAN akan selalu bersama rakyat Myanmar,” tutur dia.

Sementara itu, Menlu Zambry mengataka Malaysia dan Indonesia menyambut baik Resolusi 2669 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diadopsi pada 21 Desember 2022, yang mendukung peran utama ASEAN untuk mencari penyelesaian yang aman bagi krisis di Myammar.

“Malaysia dan Indonesia mendukung sepenuhnya Konsensus Lima Poin yang dicapai oleh para pemimpin ASEAN. Konsensus itu adalah rujukan mutlak ASEAN dan harus dilaksanakan secara keseluruhan,” kata Zambry.

“Saya setuju dengan pandangan Ibu Retno bahwa kerja-kerja ASEAN tidak boleh ditentukan oleh junta Myanmar,” ujar dia, menambahkan.

ASEAN sebelumnya telah mengecualikan junta Myanmar dalam pertemuan-pertemuan tingkat tingginya, karena militer dianggap gagal untuk menerapkan Konsensus Lima Poin.

Konsensus tersebut berisi langkah-langkah menuju penyelesaian damai atas konflik yang dipicu kudeta terhadap pemerintahan terpilih Myanmar pada 1 Februari 2021.

Namun, Thailand pada Kamis (22/12) lalu, saat menjadi tuan rumah pertemuan untuk membahas krisis di Myanmar,  menghadirkan junta militer.

Beberapa anggota ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura tidak hadir dalam pertemuan itu.

Sementara, Kamboja, Laos, dan Vietnam memenuhi undangan Thailand.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Kanchana Patarachoke mengatakan bahwa konsultasi tersebut merupakan pertemuan non-ASEAN, tetapi ditujukan untuk melengkapi upaya kolektif ASEAN yang tengah berjalan untuk menemukan resolusi politik yang damai bagi situasi di Myanmar.

Pertemuan itu disebutkan difokuskan pada penyediaan bantuan kemanusiaan dan penjajakan berbagai langkah lain untuk mendukung implementasi Konsensus Lima Poin.

Kanchana mengatakan konsultasi itu adalah kali pertama selama lebih dari satu tahun yang di dalamnya para menlu melakukan diskusi secara tatap muka untuk menyediakan ruang diplomatik bagi diskusi yang jujur dan konstruktif. 

Pertemuan itu, ujarnya, juga merupakan keterlibatan pragmatis, terutama untuk negara-negara tetangga yang paling terkena dampak oleh situasi saat ini.

Dalam sebuah pernyataan, menlu Myanmar mengatakan dalam konsultasi informal itu bahwa delegasi Myanmar “bertukar pandangan secara hormat” tentang masalah kerja sama Myanmar dengan ASEAN untuk implementasi konsensus. 

Delegasi, ujarnya, juga memberikan informasi yang benar, mencerminkan situasi aktual di lapangan, dan menegaskan kembali posisi Myanmar dalam tinjauan para pemimpin ASEAN yang baru saja diadopsi.

Delegasi tersebut juga dikatkan menyoroti kemajuan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Myanmar di bawah Konsensus Lima Poin dengan kerja sama Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dalam Manajemen Bencana (AHA Centre).

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
PM Anwar melakukan kunjungan resmi ke Kamboja
Senin, 27 Maret 2023 - 10:57 WIB

PM Anwar melakukan kunjungan resmi ke Kamboja

Elshinta.com, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melakukan kunjungan resmi ke Kamboja pada Senin...
JIM benarkan SPRM tahan lima pegawainya atas dugaan penyelundupan PATI
Minggu, 26 Maret 2023 - 07:27 WIB

JIM benarkan SPRM tahan lima pegawainya atas dugaan penyelundupan PATI

Elshinta.com, Departemen Imigrasi Malaysia (JIM) membenarkan adanya penahanan lima pegawai Departeme...
ASEAN-BAC tekankan lima prioritas penyelesaian isu ekonomi ASEAN
Jumat, 24 Maret 2023 - 10:47 WIB

ASEAN-BAC tekankan lima prioritas penyelesaian isu ekonomi ASEAN

Elshinta.com, Ketua Umum Kadin Indonesia sekaligus Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BA...
Kemnaker sebut India ingin belajar kesuksesan Indonesia penyelenggaraan G20
Kamis, 23 Maret 2023 - 08:11 WIB

Kemnaker sebut India ingin belajar kesuksesan Indonesia penyelenggaraan G20

Elshinta.com, Kementerian Ketenagakerjaan menyampaikan bahwa India ingin belajar kesuksesan Indonesi...
Eksportir pangan targetkan penjualan Rp137,65 miliar ke pasar Malaysia
Rabu, 22 Maret 2023 - 16:59 WIB

Eksportir pangan targetkan penjualan Rp137,65 miliar ke pasar Malaysia

Elshinta.com, Perusahaan ekspor impor pangan Goorita menargetkan penjualan produk Usaha Mikro Kecil ...
KBRI catat 92 kasus TPPO libatkan WNI di Thailand pada 2022
Selasa, 21 Maret 2023 - 15:23 WIB

KBRI catat 92 kasus TPPO libatkan WNI di Thailand pada 2022

Elshinta.com, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok mencatat 92 kasus tindak pidana p...
PBB tuding junta Myanmar tutup akses untuk pangan, dana, informasi
Jumat, 17 Maret 2023 - 11:59 WIB

PBB tuding junta Myanmar tutup akses untuk pangan, dana, informasi

Elshinta.com, Utusan Khusus PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer menuding junta militer berusaha menutu...
RI - Vietnam kolaborasi tingkatkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan
Rabu, 15 Maret 2023 - 21:23 WIB

RI - Vietnam kolaborasi tingkatkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan

Elshinta.com, Indonesia dan Vietnam siap berkolaborasi untuk meningkatkan kerja sama ekonomi kawasan...
Singapura dukung Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023
Senin, 13 Maret 2023 - 22:59 WIB

Singapura dukung Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023

Elshinta.com, Menteri Pembangunan Sosial dan Keluarga Republik Singapura Masagos Zulkifli mengatakan...
ASEAN belum perlu bentuk mata uang bersama
Rabu, 01 Maret 2023 - 08:11 WIB

ASEAN belum perlu bentuk mata uang bersama

Elshinta.com, Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Da...

InfodariAnda (IdA)