Elshinta.com - Puluhan pelajar yang sering terlibat tawuran antar sekolah bahkan kerap membawa senjata tajam di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat pada libur sekolah ini mengikuti pesantren kilat di Ponpes Darul Atqiya, Kecamatan Maja yang digelar Polres Majalengka.
Sebanyak 30 pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Majalengka bertepatan dengan libur sekolah harus mengikuti pesantren kilat di Ponpes Darul Atqiya, Desa Sindangkerta, Kec. Maja. Mereka adalah para siswa yang sering terlibat tawuran antar sekolah bahkan kerap membawa senjata tajam saat terjadi tawuran
Kapolres Majalengka AKBP. Edwin Affandi kepada media menjelaskan, pesantren kilat bagi puluhan pelajar tersebut sebagai tindak lanjut berupa pembinaan dari rangkaian kejadian satu bulan terakhir yaitu terjadinya tindak pidana gank motor, tawuran pelajar hingga membawa senjata tajam.
"Hari ini kita melaksanakan pembinaan berupa pesantren kilat dengan tema wisata religi meluruskan akhlaq, bekerja sama dengan pesantren NU yaitu Ponpes Darul Atqiya yang diikuti 30 pelajar selama tiga hari," ungkap Edwin seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Jumat (30/12).
Kegiatan pesantren kilat yang bertepatan dengan libur sekolah kata Edwin, merupakan upaya pembinaan atas rangkaian kejadian satu bulan terakhir yang dilakukan para pelajar yang mengarah pada tindak pidana. "Ini adalah upaya dari Polres Majalengka, untuk memupuk lagi semangat berbuat baik." katanya.
Kapolres juga mengatakan bahwa, kenakalan remaja bisa terjadi pada para pelajar karena faktor internal dan faktor eksternal.
"Untuk faktor internal bisa karena kontrol diri yang kurang dan masih mencari jatidiri, sedangkan faktor eksternal karena karena pengaruh lingkungan dan kurang kasih sayang," paparnya.
Kapolres berharap, dengan kegiatan pesantren kilat yang bertepatan dengan libur sekolah tersebut dapat memberi dampak positif dan tidak ada lagi dendam antar pelajar dan antar sekolah
"Kegiatan ini sekaligus menjawab bahwa terjadi kenaikan angka kenakalan remaja. Mudah-mudahan hasil dari kegiatan ini bisa berdampak dan bisa disampaikan pada yang lain, Karena yang hadir bukan hanya dari satu sekolah." pungkasnya.
Sementara Kokom, orang tua siswa dari SMK Korpri Majalengka mengaku terharu dan bersyukur Polres mengadakan kegiatan pesantren bagi kilat.
"Saya sangat senang, kalau bisa jangan tiga hari, satu bulan juga tidak apa-apa. Agar nanti setelah ikut mesantren jadi anak yang baik," ungkapnya.
Sementara seperti diketahui bahwa Kegiatan pesantren kilat bagi puluhan pelajar tersebut merupakan Program Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi bekerjasama dengan Ponpes Darul Atqiya bertema Wisata Religi Meluruskan Akhlak, sebagai upaya untuk melaksanakan pembinaan mental dan kepribadian terhadap anak berhadapan hukum (ABH) terkait Kenakalan Remaja,Tawuran Antar Pelajar, gerombolan bermotor yang meresahkan dan peredaran miras di wilayah Kabupaten Majalengka.