Elshinta.com - Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian melaksanakan ground breaking pembangunan Pasar Sehat Majalaya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung, Dicky Anugrah mengatakan, pihaknya mengaku bersyukur bisa terlaksana ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan Pasar Sehat Majalaya.
"Pembangunan Pasar Sehat Majalaya ini kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bandung Jawa barat, dengan PT. Tri Putra Gemilang setelah sebelumnya melaksanakan lelang investasi. Semua pembiayaan berasal dari investor dan tidak menggunakan APBD dalam pembangunannya. Semuanya riil investasi dari investor sebesar Rp 180 miliar," kata Dicky seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Titik Mulyana, Jumat (30/12).
Dicky menjelaskan tujuan dilaksanakannya revitalisasi atau pembangunan Pasar Sehat Majalaya ini, dalam rangka memahami persoalan-persoalan tata ruang di Kota Majalaya.
"Saat ini, eksisting pasar di Kota Majalaya yang ada di Pasar Stadion dan Pasar Baru Majalaya ini sangat tidak memadai pasarnya. Ada persoalan ketertiban, keindahan, kemudian lingkungan, PKL dan sebagainya. Perlu ada penataan," ujarnya.
Masih menurut Dicky, pasar yang ada saat ini, tidak sepenuhnya menempati lahan Pemerintah Kabupaten Bandung Jawa barat, di antaranya Pasar Stadion menempati lahan milik PJKA. "Dengan dibangunnya Pasar Sehat Majalaya ini untuk menangani persoalan-persoalan, penataan di Pasar Majalaya untuk relokasi di pasar baru ini," tuturnya.
Ia menyebutkan Pasar Sehat Majalaya ini kedepannya bisa menampung pedagang eksisting Majalaya baru dan Pasar Stadion ditambah para PKL yang ada di Kota Majalaya atau di Alun-alun Majalaya
Menurutnya, rencana pembangunan selama dua tahun, namun untuk pengelola selama 18 tahun dan seluruhnya selama 20 tahun.
"Dalam pelaksanaan lelang investasi ini, perusahaan yang betul-betul terseleksi dan tidak ada kecurangan. Kami berharap hasil lelang investasi ini bisa benar-benar terwujud kapasitas perusahaan itu bisa membangun sampai 100 persen. Kami tidak berharap pembangunan yang tidak selesai atau mangkrak. Mudah-mudahan ini pembangunan yang terakhir dan tidak ada lagi pembangunan yang terhenti. Kita optimis bisa melaksanakan pembangunan sampai 100 persen," tuturnya.