Elshinta.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah kabupaten Kudus Jawa Tengah dalam dua hari terakhir, membuat belasan desa terendam banjir yang tersebar di Kecamatan Jati, Kecamatan Jekulo, Kecamatan Kaliwungu dan Kecamatan Mejobo. Bahkan sudah ada 10 kepala keluarga yang mengungsi di balai desa Jati Wetan dan GKMI Tanjung Karang.
Menurut Camat Mejobo, Muh Zainuri mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan banjir yang terjadi di wilayahnya. Banjir sudah melanda Desa Mejobo, Desa Semulus, Desa Kosambi, Desa Golantepus dan Desa Mejobo dengan ketinggian air bervariasi 10-30 centimeter di pemukiman sementara untuk di area persawahan cukup tinggi ada yg sudah 1,5 meter.
"Jalur alternatif Kudus- Pati yang melintasi simpang empat Mejobo sudah sulit dilalui kendaraan roda dua karena genangan air cukup tinggi", katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Sabtu (31/12).
Camat Jati Fiza Akbar mengatakan banjir yang melanda Desa Jati Wetan dan Desa Tanjungkarang membuat akses dari Kudus ke Purwodadi terganggu karena tertutup air banjir yang tinggi di perempatan Tanjungkarang. Sementara itu, saat ini sudah ada 7 KK warga desa Jati Wetan yang mengungsi di balai desa Jati Wetan dan 3 KK di GKMI Tanjungkarang.
"Kami sudah siapkan dapur umum karena kemungkinan para pengungsi akan bertambah mengingat kondisi cuaca yang masih ekstrim", ujar Fiza.
Sementara itu data dari BPBD kabupaten Kudus, ada 10 titik pohon tumbang yang menutup akses jalan sehingga menyebabkan terganggu. Terdapat dua kejadian mobil yang tertimpa tiang listrik didesa Hadipolo kecamatan Jekulo, sedangkan satu mobil ringsek tertimpa pohon penghijauan tumbang di jalur lingkar utara Kudus.
Saat ini pantauan di wilayah Kaliwungu juga terdapat sejumlah desa yang banjir baik di area persawahan, akses jalan utama desa maupun rumah-rumah yang sudah kemasukan air seperti di Desa Setrokalangan dan Desa Banget.