Elshinta.com - Di awal Tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada para petani. Bantuan tersebut disalurkan melalui Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali pada Senin (9/1) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Teras.
Bupati Boyolali, M. Said Hidayat menyerahkan langsung alsintan tersebut kepada petani. Dan bupati meminta para petani untuk bisa memanfaatkan alsintan untuk mendukung visi misi Bupati Boyolali yakni Boyolali Sebagai Lumbung Pangan Nasional.
“Karena bagian dari visi misi kita Boyolali sebagai bagian dari lumbung pangan nasional tentunya dapat terwujud ketika kerja bersama antara pemerintah dan petani dapat saling mendukung saling berperan aktif sehingga upaya langkah ini dapat sama-sama untuk mensukseskan apa yang menjadi tujuan kita bersama dalam rangka berbicara tentang pertanian,” kata Bupati Said seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto, Selasa (10/1).
Bupati juga menegaskan, alsintan yang telah diserahkan kepada para petani, agar tidak dijual.
“Penegasan, ojo didol (jangan dijual), dimanfaatkan dengan sebaik baiknya,” tegas Muhamad said Hidayat
Sementara itu, Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto mengungkapkan, bantuan yang diserahkan kepada para petani senilai Rp 924.158.100. Alsintan tersebut berasal dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia tahun anggaran 2022, karena alsintan tersebut baru datang pada Desember 2022 maka penyerahan alsintan kepada petani dilakukan pada Januari 2023.
Dilanjutkan, bantuan tersebut berupa traktor roda empat sebanyak satu unit, traktor roda dua sebanyak sembilan unit, cultivator sebanyak 13 unit dan alat tanam jagung sebanyak 75 unit.
“Intinya untuk mendukung Boyolali sebagai Lumbung Pangan Nasional. Ada di 13 Kecamatan, yakni di Kecamatan Banyudono, Karanggede, Sambi, Wonosamudro, Kemusu, Klego, Juwangi, Simo, Ngemplak, Wonosegoro, Nogosari, Sawit dan Andong,” katanya.
Disinggung mengenai petani milenial di Kabupaten Boyolali, Bambang menyebutkan bahwa petani yang terdata dalam aplikasi Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian atau Simluhtan sejumlah 120.526 orang. Dari data tersebut, petani milenial yang berusia 19 tahun sampai dengan 39 tahun berjumlah 12.939 orang yang ada di Kabupaten Boyolali.