Malaysia kembali laksanakan program rekalibrasi tenaga kerja

Elshinta
Rabu, 11 Januari 2023 - 08:11 WIB | Editor : Widodo | Sumber : Antara
Malaysia kembali laksanakan program rekalibrasi tenaga kerja
Arsip Foto - Tenaga kerja asing menunggu dalam barisan untuk dites penyakit virus corona (COVID-19) di luar sebuah klinik di Kajang, Malaysia, Senin (26/10/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng/hp/cfo/am.

Elshinta.com - Pemerintah Malaysia kembali melaksanakan Program Rekalibrasi Tenaga Kerja dan Rencana Relaksasi Tenaga Kerja Asing sebagai langkah memenuhi kebutuhan tenaga kerja.

Menteri Dalam Negeri Malaysia Saifuddin Nasution Ismail dalam keterangannya yang dikeluarkan di Putrajaya, Selasa, mengatakan Rapat Khusus Tata Kelola Tenaga Kerja Asing yang dipimpin Perdana Menteri Anwar Ibrahim telah memutuskan rencana khusus yang didorong oleh kebutuhan tenaga kerja asing pada sektor-sektor tertentu.

Ia mengatakan program itu disebut Rencana Relaksasi Tenaga Kerja Asing, di mana pemberi kerja dengan pengecualian dan persetujuan bersyarat di kuartal pertama 2023 akan diizinkan untuk mempekerjakan tenaga kerja asing dari 15 negara, berdasarkan kemampuan dan kebutuhan aktual mereka tanpa harus melalui prasyarat kelayakan kerja dan kuota.

Selanjutnya, ia mengatakan, rangkaian kunjungan kerja delegasi Malaysia akan dilakukan ke negara-negara terpilih yang bertujuan untuk membahas isu keselamatan dan kesejahteraan tenaga kerja asing di Malaysia. Selain itu, kunjungan tersebut juga ingin memastikan tujuan rencana Relaksasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing dapat tercapai.

Ia akan memimpin delegasi tersebut ke negara-negara pemilik sumber daya manusia bersama Kementerian Sumber Manusia dan perwakilan dari Badan Pengatur.

Rapat tersebut, menurut dia, juga menyepakati pelaksanaan Rencana Rekalibrasi Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) 2.0 khusus untuk Program Rekalibrasi Tenaga Kerja hingga 31 Desember 2023.

Rekalibrasi PATI sebelumnya terlaksana hingga 31 Desember 2022 dengan jumlah 418.649 orang yang mengikuti program Rekalibrasi Tenaga Kerja dan 295.425 orang mengikuti Program Rekalibrasi Pulang.

Menurut Saifuddin, perbedaan pada Rekalibrasi PATI 2.0 kali ini adalah penetapan syarat-syarat yang lebih fleksibel tanpa mengesampingkan unsur keamanan di dalam negeri.

Ia mengatakan informasi lebih lanjut dari Rencana Relaksasi Tenaga Kerja Asing akan disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri (KDN) dalam waktu dekat.

“Saya ingin mengingatkan bahwa fasilitas dan relaksasi yang telah dirancang itu bukan untuk waktu yang tidak terbatas, namun hanya bersifat ‘unprecedented’ bagi memenuhi keperluan pembangunan ekonomi negara,” ujar dia.

Ia mengatakan pemerintah akan selalu memastikan bahwa pengelolaan tenaga kerja asing di Malaysia selalu berdasarkan aturan hukum dan sekaligus jaminan bahwa semua pekerja asing di Malaysia cukup dilindungi.

Pemerintah Malaysia memperkirakan perekonomian nasional akan meningkat satu persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) jika ada percepatan masuknya tenaga kerja asing untuk memenuhi kebutuhan sektor terkait.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
PM Anwar melakukan kunjungan resmi ke Kamboja
Senin, 27 Maret 2023 - 10:57 WIB

PM Anwar melakukan kunjungan resmi ke Kamboja

Elshinta.com, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melakukan kunjungan resmi ke Kamboja pada Senin...
JIM benarkan SPRM tahan lima pegawainya atas dugaan penyelundupan PATI
Minggu, 26 Maret 2023 - 07:27 WIB

JIM benarkan SPRM tahan lima pegawainya atas dugaan penyelundupan PATI

Elshinta.com, Departemen Imigrasi Malaysia (JIM) membenarkan adanya penahanan lima pegawai Departeme...
ASEAN-BAC tekankan lima prioritas penyelesaian isu ekonomi ASEAN
Jumat, 24 Maret 2023 - 10:47 WIB

ASEAN-BAC tekankan lima prioritas penyelesaian isu ekonomi ASEAN

Elshinta.com, Ketua Umum Kadin Indonesia sekaligus Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BA...
Kemnaker sebut India ingin belajar kesuksesan Indonesia penyelenggaraan G20
Kamis, 23 Maret 2023 - 08:11 WIB

Kemnaker sebut India ingin belajar kesuksesan Indonesia penyelenggaraan G20

Elshinta.com, Kementerian Ketenagakerjaan menyampaikan bahwa India ingin belajar kesuksesan Indonesi...
Eksportir pangan targetkan penjualan Rp137,65 miliar ke pasar Malaysia
Rabu, 22 Maret 2023 - 16:59 WIB

Eksportir pangan targetkan penjualan Rp137,65 miliar ke pasar Malaysia

Elshinta.com, Perusahaan ekspor impor pangan Goorita menargetkan penjualan produk Usaha Mikro Kecil ...
KBRI catat 92 kasus TPPO libatkan WNI di Thailand pada 2022
Selasa, 21 Maret 2023 - 15:23 WIB

KBRI catat 92 kasus TPPO libatkan WNI di Thailand pada 2022

Elshinta.com, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok mencatat 92 kasus tindak pidana p...
PBB tuding junta Myanmar tutup akses untuk pangan, dana, informasi
Jumat, 17 Maret 2023 - 11:59 WIB

PBB tuding junta Myanmar tutup akses untuk pangan, dana, informasi

Elshinta.com, Utusan Khusus PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer menuding junta militer berusaha menutu...
RI - Vietnam kolaborasi tingkatkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan
Rabu, 15 Maret 2023 - 21:23 WIB

RI - Vietnam kolaborasi tingkatkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan

Elshinta.com, Indonesia dan Vietnam siap berkolaborasi untuk meningkatkan kerja sama ekonomi kawasan...
Singapura dukung Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023
Senin, 13 Maret 2023 - 22:59 WIB

Singapura dukung Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023

Elshinta.com, Menteri Pembangunan Sosial dan Keluarga Republik Singapura Masagos Zulkifli mengatakan...
ASEAN belum perlu bentuk mata uang bersama
Rabu, 01 Maret 2023 - 08:11 WIB

ASEAN belum perlu bentuk mata uang bersama

Elshinta.com, Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Da...

InfodariAnda (IdA)