Elshinta.com - Tri Tuntutan Rakyat atau dikenal dengan Tritura adalah 3 tuntutan kepada pemerintah yang diserukan para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).
Selanjutnya diikuti oleh kesatuan-kesatuan aksi yang lainnya seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), dan Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI), serta didukung penuh oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Sejarah Tritura dimotori gerakan mahasiswa dengan seruan Tiga Tuntutan Rakyat, yang menjadi titik balik pergantian rezim, dari Orde Lama ke Orde Baru. Unjuk rasa pada 10-13 Januari 1966 di Jakarta terjadi karena polemik pelik tak lama setelah tragedi Gerakan 30 September (G30S) 1965.
Baca juga Gerakan mahasiswa menyerukan Tritura
Pemerintah Orde Lama yang dipimpin Presiden Sukarno dianggap gagal. Protes pun mengalir lewat gerakan mahasiswa yang tercatat dalam sejarah sebagai Tiga Tuntutan Rakyat atau Tritura.
Puncaknya krisis terjadi pada 1965, ketika Peristiwa G30S meletus dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dekat dengan Soekarno dituduh bertanggung jawab atas terbunuhnya enam jenderal TNI dan satu perwira. Situasi politik Indonesia pun semakin kacau karena muncul sentimen anti-PKI dan anti-Soekarno.
Kemudian, pada 1966, rakyat dan mahasiswa menggelar demonstrasi guna memprotes Soekarno yang tidak banyak berbuat saat itu.
Para pengunjuk rasa menuntut tiga hal yang kemudian dikenal sebagai Tri Tuntutan Rakyat atau Tritura. Isi Tritura adalah sebagai berikut.
Sumber: kompas.com