Elshinta.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah memperjuangkan alih status sekolah dasar swasta menjadi negeri agar tetap eksis dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan anak-anak di daerah tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Susiawati di Sampit, Kamis, mengatakan sekolah swasta ini di bawah naungan yayasan dengan kendala terkait dengan keterbatasan anggaran.
"Maka dibantu dengan diusulkan menjadi sekolah negeri, dengan begitu nanti pemerintah yang akan menanganinya," katanya.
Sebanyak empat sekolah swasta itu, SD di Pantap, Desa Penda Durian, Kecamatan Mentaya Hulu, di Desa Rantau Sawang dan Desa Rantau Suang, Kecamatan Telaga Antang, serta di Desa Kandan, Kecamatan Kota Besi.
Ia mengibaratkan kegiatan empat sekolah swasta itu seperti pepatah "Hidup segan mati tak mau".
Sekolah tersebut, kata dia, dibutuhkan masyarakat, namun pihak yayasan kesulitan mengembangkan kegiatan belajar mengajar karena keterbatasan anggaran.
Selain itu, jumlah tenaga pendidik minim dan jumlah pelajar juga terbatas. Tenaga pendidik umumnya tenaga kontrak, sedangkan tingkat kesejahteraan guru di sekolah swasta bervariasi lantaran tergantung kemampuan keuangan pihak yayasan.
Ia menyebut empat SD swasta tersebut umumnya dibangun sekitar 1980-an.
Dinas Pendidikan berupaya memperjuangkan alih status menjadi sekolah negeri karena masyarakat masih membutuhkan sekolah-sekolah itu.
Hal itu, katanya, dibuktikan dengan jumlah rombongan belajar yang masih terpenuhi sesuai aturan.
"Kita lihat peserta didiknya karena tidak mungkin mereka mencari sekolah yang lain karena untuk mencari sekolah yang lain pun jaraknya sangat jauh. Semoga bisa kita wujudkan di tahun ini," kata Susi.
Ia menyatakan keseriusan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Dinas Pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan.
Bahkan, katanya, sesuai perintah bupati setempat, Halikinnor, jangan sampai ada anak putus sekolah karena masalah biaya.