MemoRI 16 Januari

16 Januari 1946: Pecahnya perang di Aceh

Elshinta
Penulis : Calista Aziza | Editor : Calista Aziza | Sumber : Lansir
16 Januari 1946: Pecahnya perang di Aceh
Teuku Umar dan para pejuang Aceh pada 1880. Foto/Wikipedia

Elshinta.com - Perang Cumbok, dikenal juga sebagai Peristiwa Cumbok atau Revolusi Sosial adalah serangkaian pertempuran yang terjadi di Kabupaten Pidie, Aceh mulai 2 Desember 1945 hingga 16 Januari 1946.

Perang ini pecah antara kalangan ulama (teungku) para pendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Ulama Seluruh Aceh melawan kubu uleebalang (teuku) yang lebih memilih kekuasaan Belanda, sehingga menyebabkan revolusi di tatanan sosial masyarakat Aceh pada saat itu.

Dilansir dari kompas.com, dahulu di wilayah Aceh terdapat sekitar 102 daerah keuleebalangan yang dipimpin oleh raja-raja kecil yang kekuasaannya bersifat absolut di daerahnya masing-masing. Namun, lambat laun para Teuku mulai kehilangan kesetiaannya kepada sultan sehingga mereka memutuskan untuk memisahkan diri dari sultan.

Mereka kemudian dinobatkan sebagai raja-raja kecil di daerahnya dan mulai berpihak kepada Belanda. Kaum Teuku juga melakukan perjanjian bersama belanda yang disebut korte veerklaring atau perjanjian singkat. Tindakan yang dilakukan kaum Teuku ini lantas dianggap curang oleh kaum Teungku, karena sebelumnya antara kaum Teuku dan Teungku saling membantu dalam melawan Belanda.

Kaum Teuku yang ada di daerah Pidie sudah berpihak kepada Belanda, sedangkan Kaum Teungku mendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia. Perbedaan dua kubu ini membuat terjadinya pertempuran antara kaum Teuku dan kaum Teungku di Kecamatan Cumbok, yang kemudian disebut Perang Cumbok.

Berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia pada bulan September 1945 baru terdengar di Aceh melalui pesan kawat yang dikirim oleh Komisaris Pemerintah Pusat AK Gani. Saat itu, seluruh rakyat terutama pemuda di Aceh menyambut berita tersebut dengan penuh kegembiraan. Namun, tidak untuk kaum Teuku yang justru masih ragu-ragu dan mencemooh berita proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Tindakan dari kaum Teuku tersebut lantas menambah keyakinan kaum Teungku, bahwa mereka benar-benar bermaksud untuk membuat Belanda kembali berkuasa di Aceh. Atas praduga tersebut, kaum Teungku tidak ragu-ragu untuk mengibarkan bendera perang kepada kaum Teuku. Pertumpahan darah antara pihak Teungku dan Teuku berlangsung pertama kali tanggal 4 Desember 1945.

Namun, pertempuran antara keduanya berhasil didamaikan oleh Pemerintah Daerah Aceh tanggal 6 Desember 1945.

Kendati demikian, pertempuran kembali terjadi tanggal 12 Januari 1946.

Pertempuran kedua berlangsung di Kota Lam Meulo. Kota yang menjadi benteng pertahanan terkuat kaum Teuku. Dalam serangan kedua ini, kaum Teungku tidak tanggung-tanggung ketika menyerang kaum Teuku, sampai-sampai menimbulkan korban jiwa. Rumah dari Teuku Daud Cumbok yang menjadi markas kaum Teuku juga dipenuhi dengan lobang-lobang bekas hantaman peluru meriam.

Setelah Barisan Rakyat kaum Teungku berhasil menduduki Kota Lam Meulo, mereka berusaha mencari keberadaan Teuku Daud Cumbok. Namun, ternyata Teuku Daud Cumbok sudah lebih dulu melarikan diri bersama dengan para anggotanya.

Pasukan kaum Teungku pun segera diperintahkan oleh Teungku Ahmad Abdullah untuk mencari Teuku Daud Cumbok  Masa pencarian berlangsung selama dua hari.

Akhirnya, tanggal 16 Januari 1946 Teuku Daud Cumbok berhasil ditangkap di kaki Gunung Seulawah oleh Barisan Rakyat kaum Teungku.  Dengan tertangkapnya Teuku Daud Cumbok, maka kaum Teuku berhasil dikalahkan oleh kaum Teungku. 

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
29 Maret 1924: Pelaksanaan Nasional Borneo Kongres II
Rabu, 29 Maret 2023 - 06:00 WIB

29 Maret 1924: Pelaksanaan Nasional Borneo Kongres II

Elshinta.com, Pelaksanaan Nasional Borneo Kongres II pada tanggal 29 Maret 1924 berlangsung di Ban...
Elektabilitas Prabowo terus naik, ini dua faktor penyebab kata pengamat
Selasa, 28 Maret 2023 - 14:58 WIB

Elektabilitas Prabowo terus naik, ini dua faktor penyebab kata pengamat

Elshinta.com, Elektabilitas Prabowo dalam Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) melejit. Endorse...
Guru Besar UIN menilai bahwa puasa menjadi momentum membentuk pribadi takwa-toleran
Selasa, 28 Maret 2023 - 13:57 WIB

Guru Besar UIN menilai bahwa puasa menjadi momentum membentuk pribadi takwa-toleran

Elshinta.com, Guru Besar Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif H...
Diskominfotik Provinsi Gorontalo paparkan pengembangan E-Goverment
Selasa, 28 Maret 2023 - 10:03 WIB

Diskominfotik Provinsi Gorontalo paparkan pengembangan E-Goverment

Elshinta.com, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Gorontalo R...
Patroli Yonif R 514/SY Kostrad bantu evakuasi warga Koroptak
Selasa, 28 Maret 2023 - 06:55 WIB

Patroli Yonif R 514/SY Kostrad bantu evakuasi warga Koroptak

Elshinta.com, Patroli Satgas Yonif Raider 514/SY Kostrad membantu mengevakuasi warga Koroptak ke Ken...
Pengamat sebut kecil peluang Golkar gabung KPP
Senin, 27 Maret 2023 - 22:21 WIB

Pengamat sebut kecil peluang Golkar gabung KPP

Elshinta.com, Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menil...
Gerindra Saudi siap menangkan Prabowo Presiden 2024
Senin, 27 Maret 2023 - 21:22 WIB

Gerindra Saudi siap menangkan Prabowo Presiden 2024

Elshinta.com, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani bersilaturahmi sekaligus buka puasa bersama denga...
Bawaslu Riau waspadai kampanye di rumah ibadah saat Ramadan
Senin, 27 Maret 2023 - 18:03 WIB

Bawaslu Riau waspadai kampanye di rumah ibadah saat Ramadan

Elshinta.com, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Riau mewaspadai kemungkinan adanya ka...
Muhaimin diminta perjuangkan penghapusan syarat pendirian rumah ibadah
Senin, 27 Maret 2023 - 15:37 WIB

Muhaimin diminta perjuangkan penghapusan syarat pendirian rumah ibadah

Elshinta.com, Ketua Umum Forum Bersama Umat Kebangsaan Indonesia (FBUKI) Restu Utama meminta Ketua U...
Zulhas harap Erick jaga kinerja di tengah peningkatan elektabilitas
Senin, 27 Maret 2023 - 15:21 WIB

Zulhas harap Erick jaga kinerja di tengah peningkatan elektabilitas

Elshinta.com, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan berharap Menteri BUMN Erick Tho...

InfodariAnda (IdA)