Elshinta.com - Pro dan kontra mewarnai rapat forum lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) dalam rangka persiapan uji coba penerapan satu arah kawasan Kayutangan Heritage yang dilaksanakan di ruang sidang utama Balai Kota Malang, Senin (16/1).
Kepala Dishub Kota Malang Wijaya mengungkapkan, sosialisasi terkait satu arah telah dilakukan termasuk menyerap aspirasi masyararakat dimana faktor ekonomi menjadi pembahasan penting.
“Tidak hanya pada masyarakat namun juga dilakukan pada organisasi angkutan kota (angkot) terkait perubahan jalur dan solusinya adalah dengan memaksimalkan jupang, kuncinya jarak jauhnya bukan dekat,” ungkapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El Aris.
Selain itu, kajian untuk menerapkan satu jalur di sepanjang Jalan Basuki Rahmat atau Kayutangan telah dikaji sejak tahun 2018 dan baru diterapkan tahun 2023.
“Sekali lagi ini merupakan uji coba dan belum diterapkan sehingga masih diperlukan kajian mendalam disamping sosialisasi terus dilakukan. Dan rekayasa management lalu lintas dilakukan guna mengurai kemacetan sebagai solusi dimana Kota Malang menjadi kota termacet no.2 di Indonesia ,” tandasnya.
Sementara itu Wali Kota Malang Sutiaji mengungkapkan, konsultasi publik terkait satu arah kawasan Kayutangan. “Berbagai masukan telah diterima dan yang dikembangkan saat ini problem transpotasi termasuk moderenisasi angkot,” ujarnya.
Terkait kebijakan pemerintah kota, lanjut Sutiaji, adalah untuk masyarakat banyak. “Kalau hari ini, bukan hanya Kayutangan saja tetapi beberapa ruas jalan di Kota Malang yang macet. Karena itu pihaknya memikirkan cara lain seperti rekayasa arus dan pelebaran jalan seperti Bandung, Madiun dan ini pekerjaan rumah (PR) bagi Dishub agar tidak terjadi benturan,” ungkap Sutiaji.
Menurut Sutiaji, ini masih uji coba dan belum ada penetapan karena belum ada SK Wali Kota termasuk pembongkaran median jalan.
“Kalau baik akan dilanjutkan demi kepentingan bersama termasuk memberikan subsidi BBM bagi angkotan, dan berbagai solusi terus dilakukan termasuk underpass dari jalan A.Yani dan Simpang Tiga, Jalan Sumbersari dan dalam rapat ini bukan kami memaksakan karena hanya sedikit memutar,“ jelasnya.
Sebelumnya Dishub Kota Malang menguji cobakan penerapan satu arah pada tanggal 23 Januari mendatang dimana kendaraan dari arah utara ke selatan yang melewati jalan Basuki Rahmat hingga Simpang Empat Rajabaly dibelokkan ke kanan masuk Jalan Semeru ke Jalan Bromo.
Tentu saja penerapan ini ditolak masyarakat yang diwujudkan dalam pemasangan sejumlah poster seperti di Jalan Semeru, Kota Malang.