Elshinta.com - Empat guru besar kembali dikukuhkan Universitas Negeri Malang (UM) di awal Januari 2023. Mereka masing-masing, Prof. Dr. Adi Atmoko dari Fakuktas Ilmu Pendidikan (FIP), Prof. Dr. Primardiana Hermilia Wijayati, M.Pd dari Fakuktas Ilmu Sastra (FIS), Prof.Dr. Sugiharto M.S dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) dan Prof. Dr. Aman Santoso, MSi dari Fakultas MIPA jurusan Kimia.
Guru besar Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Prof. Dr. Sugiharto M.S dalam pidato Ilmiahnya menyampaikan tema terkait “Urgensi fisiologi olah raga dalam pengelolaan olah raga untuk meningkatkan kesehatan dan prestasi”. “Olah raga itu juga stress dimana ada tekanan fisik dan ini sangat mempengaruhi atlit karena itu perlu pengetahuan fisiologi dengan sejumlah analisis dengan harapan agar olah raga tidak hanya prestasi namun juga untuk kesehatan seterusnya,” ujarnya.
Ditambahkan Sugiharto, fisiologi berlaku untuk semua cabang olah raga dan tinggal analisisnya yang belum. “Fisiologi itu ilmunya alam dan tanpa disadari telah dilakukan sehingga tidak heran kalau ada atlit yang meninggal karena jantung itu membuktikan kalau tidak memahami kodisi fisik termasuk kesehatan jantungnya,” jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El Aris, Rabu (18/1).
Karena itu penerapan fisilogi sangat penting dan harus meninggalkan by desaing karena itu harus ditinggalkan. “Kedepan harus diterapkan pelatih olah raga yang mengenal secara fisiologis sehingga tahu batas kemampuan dan kesehatan,” ujar Sugiharto.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Sastra (FIS) Jurusan Ilmu Pembelajaran Bahasa Jerman, Prof. Dr. Primardiana Hermilia Wijayati, M.Pd dalam pidato ilmiahnya bertema “Penerapan Kaizen dalam pembelajaran bahasa Jerman terkait identifikasi masalah menuju perbaikan berkesinambungan,” menjelaskan, pembelajaran perlu dilakukan perubahan-perubahan karena setiap tahun ada kesalahan pada siswa.
“Pertanyaan yang muncul adalah kesalahan karena materi, siswa atau justru gurunya yang salah,” ujar Wijayanti.
Menurutnya, titik awal perbaikan adalah guru atau siswa mengenali masalah dan dari situ akan ditemukan alternatif permasalahannya baik itu saat tatap muka dan daring karena akan ada pembedaan.
“Dan ini sangat efektif diterapkan dimana penyampaian pada mahasiswa/siswa dapat efektif dimana ada empat strategi umpan balik di dalam pembelajaran bahasa Jerman pertama memberikan pertanyaan, kedua memberikan pujian, ketiga memberikan komentar dan empat memberikan umpan balik korektif,” jelasnya.
Dan intinya, perbaikan terus menerus yang dilakukan dan baru di Jepang filosofis Kaizen. “Karena kita tidak pernah ada di posisi aman,” tandasnya.
Guru Besar Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Prof. Dr. Sugiharto, M.S dalam pidato Ilmiahnya menyampaikan tema terkait “Urgensi fisiologi olah raga dalam pengelolaan olah raga untuk meningkatkan kesehatan dan prestasi” menjelaskan, olah raga itu juga stress dimana ada tekanan fisik dan ini sangat mempengaruhi atlit. "Karena itu perlu pengetahuan fisiologi dengan sejumlah analisis dengan harapan agar olah raga tidak hanya prestasi namun juga untuk kesehatan seterusnya," ujarnya.
Ditambahkan Sugiarto, fisiologi berlaku untuk semua cabang olah raga dan tinggal analisisnya yang belum. “Fisiologi itu ilmunya alam dan tanpa disadari telah dilakukan sehingga tidak heran kalau ada atlit yang meninggal karena jantung itu membuktikan kalau tidak memahami kodisi fisik termasuk kesehatan jantungnya,” jelasnya.
Karena itu penerapan fisilogi sangat penting dan harus meninggalkan by desaing karena itu harus ditinggalkan. “Kedepan harus diterapkan pelatih olah raga yang mengenal secara fisiologis sehingga tahu batas kemampuan dan kesehatan,” ringkas Sugiharto.