Warga Boyolali diminta waspadai penyebaran penyakit LSD pada ternak 

Elshinta
Rabu, 18 Januari 2023 - 12:36 WIB | Penulis : Sigit Kurniawan | Editor : Sigit Kurniawan | Sumber : Radio Elshinta
Warga Boyolali diminta waspadai penyebaran penyakit LSD pada ternak 
Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.

Elshinta.com - Masyarakat Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah diminta mewaspadai adanya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Penyakit kulit yang disebabkan oleh virus ini menyerang ternak sapi dan kerbau melalui gigitan vector seperti lalat, nyamuk dan caplak yang menyebabkan banyak benjolan di tubuh hewan ternak tersebut.

Di Kabupaten Boyolali, penyakit LSD ini telah menyerang ternak sapi di Desa Pakang, Kecamatan Andong beberapa waktu lalu. Data Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali menyebutkan, terdapat 606 ekor sapi suspek LSD dan 32 ekor sapi diantaranya positif terjangkit penyakit LSD, serta sembuh 20 ekor.

“Dari 606 suspek ini yang positif berdasarkan uji lab adalah 32. Jadi sekarang totalnya jadi 606 tadi yang sudah dinyatakan sembuh 20 ekor,” kata Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati seperti dilaporkan Kontributor Elshinta Sarwoto, Rabu (18/1). 

Upaya yang dilakukan antara lain dengan mengerahkan berbagai elemen untuk melakukan biosecurity dan melakukan cek hewan ternak yang akan dibawa ke pasar hewan yang ada di Kabupaten Boyolali. Selain itu, pihaknya juga melakukan vaksinasi ke hewan ternah yang terindikasi penyakit LSD.

“Juga saat ini sudah dilakukan sebagian vaksinasi. Vaksin kami itu baru mendapatkan 3.700, sudah terdistribusi di UPT puskeswan dan sebagian di sini (kantor Disnakkan) untuk melayani yang sekiranya emergency dan kami sedang mengupayakan tambahan vaksin dengan melayangkan surat ke provinsi,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Afiany Rifdania mengatakan, hewan ternak yang terkena penyakit LSD dengan ditandai dengan gejala benjolan di tubuh hewan ternak, akan mempengaruhi harga jual hewan ternah tersebut.

“Para peternak, mohon bersabar mengikuti proses penyembuhan proses pengobatan, dilakukan saja karena ini sudah banyak terbukti sudah sembuh dan kembali mulus (hewan ternak) nanti jadi gemuk lagi, luka menghilang dan bisa kembali meningkatkan harga jual,” ujar Afi.

Pengobatan yang diberikan kepada sapi dan kerbau selain vaksinasi, yakni pemberian obat dan vitamin yang diberikan setiap 10 hari sekali selama satu bulan untuk mematikan virus dan mengobati bekas luka pada hewan ternak sehingga hewan ternak bisa puliih kembali.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan menjaga asupan gizi pada hewan ternak.

“Paling utama itu menjaga kebersihan karena ditularkan lewat vektor. Dan mohon bantuan dari masyarakat untuk juga menjaga asupan gizi,” pungkasnya.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Ahli sarankan atur pola makan sehat saat beribadah puasa
Selasa, 28 Maret 2023 - 06:35 WIB

Ahli sarankan atur pola makan sehat saat beribadah puasa

Elshinta.com, Dokter Spesialis Gizi Klinik Nurhati Febriani, SpGK, FINEM, AIFO-K mengingatkan pentin...
Tips jaga lambung untuk penderita GERD agar tetap nyaman saat berpuasa
Senin, 27 Maret 2023 - 19:17 WIB

Tips jaga lambung untuk penderita GERD agar tetap nyaman saat berpuasa

Elshinta.com, Bagi sebagian masyarakat yang menderita gangguan asam lambung atau GERD, perlu perhati...
 Peringati Hari TBC sedunia, RSUD Simo gelar edukasi kesehatan anak
Sabtu, 25 Maret 2023 - 18:56 WIB

Peringati Hari TBC sedunia, RSUD Simo gelar edukasi kesehatan anak

Elshinta.com, Memeriahkan Hari Tuberkulosis Sedunia atau Hari TBC Sedunia, RSUD Simo, Boyolali, Jaw...
Pakar sebut Oralit bukan untuk mencegah dehidrasi
Jumat, 24 Maret 2023 - 23:25 WIB

Pakar sebut Oralit bukan untuk mencegah dehidrasi

Elshinta.com, Dokter spesialis penyakit dalam, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, mengatakan oralit tidak ...
Tuberkulosis harus dianggap pandemi, sebut The Global Fund
Jumat, 24 Maret 2023 - 21:57 WIB

Tuberkulosis harus dianggap pandemi, sebut The Global Fund

Elshinta.com, Direktur Eksekutif The Global Fund Peter Sands pada Jumat mengatakan bahwa Tuberkulosi...
Dokter sarankan ibu hamil cek kondisi kandungan sebelum berpuasa
Jumat, 24 Maret 2023 - 20:23 WIB

Dokter sarankan ibu hamil cek kondisi kandungan sebelum berpuasa

Elshinta.com, Dokter Konselor Laktasi dan Tumbuh Kembang Bayi dr Ameetha Drupadi menyarankan untuk...
Peneliti temukan senyawa tanaman serai untuk obat anti-rhinitis alergi
Jumat, 24 Maret 2023 - 14:59 WIB

Peneliti temukan senyawa tanaman serai untuk obat anti-rhinitis alergi

Elshinta.com, Peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Junaidi Khotib beserta tim mene...
Makanan tinggi garam hingga lemak jenuh perlu dihindari saat sahur
Jumat, 24 Maret 2023 - 11:11 WIB

Makanan tinggi garam hingga lemak jenuh perlu dihindari saat sahur

Elshinta.com, Dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit PELNI dr Eva Kurniawati, M.Gizi, Sp.GK men...
Ahli gizi menilai puasa membantu menurunkan berat badan secara sehat
Jumat, 24 Maret 2023 - 07:11 WIB

Ahli gizi menilai puasa membantu menurunkan berat badan secara sehat

Elshinta.com, Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir Hardinsyah, MS, me...
Puasa yang berkualitas di era digital
Kamis, 23 Maret 2023 - 22:25 WIB

Puasa yang berkualitas di era digital

Elshinta.com, `Orang yang baik bukan orang yang banyak shalat, orang yang baik bukan orang yang ban...

InfodariAnda (IdA)