Menjaga hak satwa di tengah tol Aceh yang membelah hutan

Elshinta
Kamis, 19 Januari 2023 - 17:44 WIB | Editor : Calista Aziza | Sumber : Antara
Menjaga hak satwa di tengah tol Aceh yang membelah hutan
PT Hutama Karya (Persero) membangun akses perlintasan bagi gajah Sumatera dan satwa liar lain, tepatnya di bawah jalan seksi 1 Padang Tiji-Seulimuem ruas Tol Sigli - Banda Aceh, Pidie, Selasa (17-1-2023). ANTARA/Khalis Surry

Elshinta.com - Tiga segmen ruas jalan berkonstruksi beton kokoh membentang di kilometer 13. Segmen itu saling tersambung satu sama lain, dengan total panjang 110 meter. Di bawahnya, empat tiang penyangga menopang bahu jalan yang dibangun setinggi 6 meter dari dasar tanah.

Kiri dan kanan bahu jalan diapit hamparan hijau pepohonan pegunungan. Jembatan itu membentang membelah kawasan hutan lindung Seulawah dan Ulu Masen menjadi dua sisi.

Kawasan hutan ini menjadi rumah bagi berbagai macam satwa liar dilindungi, terutama satwa kunci seperti gajah sumatera, harimau sumatera, dan orangutan sumatera.

Jembatan ini merupakan bagian dari proyek Jalan Tol Trans Sumatera, tepatnya ruas Tol Sigli - Banda Aceh (Sibanceh) dengan panjang 74,2 kilometer dan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).

Progres pengerjaan baru mencapai 70 persen. Nantinya, bagian atas jembatan ini menjadi ruas jalan tol Sibanceh yang akan dilalui kendaraan, tepatnya Seksi 1 Padang Tiji - Seulimuem, dengan panjang 25 kilometer.

Menariknya, bagian bawah jembatan diperuntukkan sebagai jalur perlintasan satwa liar, seperti gajah sumatera yang memiliki tubuh besar, sehingga jalur ini disebut sebagai terowongan gajah.

“Bentuknya seperti jembatan biasanya, tetapi peruntukan di bawahnya saja untuk perlintasan gajah,” kata Staf Pengendalian Pelaksanaan Ruas Tol Sigli-Banda Aceh Andi Darmawan.

Pembangunan ruas Tol Sibanceh dikerjakan PT Hutama Karya (Persero), yang dibagi dalam enam seksi, yaitu Seksi 1 Padang Tiji - Seuliemum (25 km), Seksi Seuliemum - Jantho (6 km), Seksi 3 Jantho - Indrapuri (16 km), Seksi 4 Indrapuri - Blang Bintang (14 km), Seksi 5 Blang Bintang - Kuta Baro (8 km), dan Seksi 6 Kuta Baro - Baitussalam (5,2 km).

Tiga dari enam seksi itu sudah beroperasi. Tersisa Seksi 1, Seksi 5, dan Seksi 6 yang masih dalam proses pengerjaan. Hutama Karya menargetkan semua seksi ruas tol Sibanceh rampung dikerjakan pada September 2023.

Pembangunan Seksi 1 akan menjadi yang terakhir rampung dibandingkan dibandingkan Seksi 5 dan 6. Seksi ini merupakan yang terpanjang, dengan ruas membelah hutan lindung kawasan Seulawah dan Ulu Masen, untuk menghubungkan Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie.

Kini, ratusan pekerja masih berjibaku menimbun,  menghancurkan batu, dan membelah hutan lindung itu. Alat berat lalu lalang, turun dan naik bukit saat mengejar target penyelesaian hingga akhir tahun.

Dengan medan seperti itu, proses pembangunan seksi ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Berbeda dengan seksi lain, yang umumnya ruas jalan melintasi wilayah persawahan dan perkebunan penduduk.

Pengerjaan ruas seksi 1 juga merujuk pada ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Permen LHK Nomor 23 Tahun 2019 tentang Jalan Strategis di Kawasan Hutan.

Andi menjelaskan sejak awal pembangunan, Hutama Karya telah berkoordinasi dengan para pihak, terutama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dan Dinas Lingkunan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh.

“Karena kita di sini berada di lokasi hutan lindung, dan kebetulan di sini ada habitat gajah itu sendiri, jadi harus kita jaga. Tidak mungkin kita membelah hutannya sehingga habitat gajah terbagi dua sisi,” katanya.

Kementerian PUPR melalui Hutama Karya yang mengerjakan proyek mengakomodasi permintaan dari Kementerian LHK, agar menyediakan aksesibilitas bagi satwa liar di kawasan hutan lindungi tersebut untuk tetap bisa beraktivitas di tengah pembangunan ruas Tol Sibanceh.

Oleh karena itu lantas dibangun jalur perlintasan satwa liar, yang dibagi dalam tiga jenis hewan, yaitu jalur untuk hewan mamalia seperti gajah, hewan reptil dan hewan jenis primata.

Terowongan perlintasan gajah sumatera dan satwa bertubuh besar lain berada di kilometer 13. Selanjutnya di kilometer 11 dan kilometer 12, terdapat jalur perlintasan di bagian atas ruas berupaya tali, lengkap dengan jaring pengaman yang dapat dilalui berbagai jenis hewan primata, termasuk orangutan.

“Jadi ketika mereka jatuh maka tidak akan jatuh ke ruas jalan tol, tapi masih ada pengaman jaring-jaring itu. Posisi perlintasannya di bagian atas jalan tol,” kata Andi.

Sementara untuk hewan reptil, Hutama Karya membangun sebanyak 14 titik terowongan yang didesain khusus. Bisa dialiri air, juga bisa dilintasi berbagai jenis hewan reptil.

Terowongan khusus reptil tersebut dibangun bagian bawah jalan dengan ukuran lebar dan tinggi sekitar 2 meter. Terowongan ini tersebar di beberapa titik, mulai dari kilometer 8 hingga kilometer 15.
 

Sesuai Ketentuan

Pembangunan ruas Tol Sibanceh di kawasan hutan lindung sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Kementerian LHK. Dengan perencanaan pembangunan yang tetap memberikan ruang gerak bagi satwa liar.

Pembangunan jalur perlintasan memang menjadi permintaan Kementerian LHK kepada Kementerian PUPR agar aksesibilitas bagi satwa liar dilindungi di kawasan itu tetap beraktivitas dengan baik, tanpa terganggu dengan kehadiran Tol Sibanceh.

“Itu permintaan kita kepada Kementerian PUPR, dan alhamdulillah sudah dipenuhi,” kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto.

Pembangunan jalur perlintasan satwa liar memang telah direncanakan sejak awal perencanaan pembangunan. Negara mengamanatkan agar setiap sarana prasarana infrastruktur yang melintasi wilayah hutan lindung, maka harus diberikan ruang untuk pergerakan satwa liar.

Apalagi, ruas Tol Sibanceh Seksi 1 tersebut membelah kawasan hutan lindung Seulawah dan Ulu Masen, yang di dalamnya terdapat satwa liar dilindungi yang memang perlu dijaga kelestarian tengah gencar pembangunan infrastruktur.

Tol itu memecah lanskap Seulawah dan hutan Ulu Masen, yang kita ketahui memiliki satwa-satwa kunci seperti gajah, harimau, bahkan ada orangutan juga, ujar Agus.

Kawasan hutan Seulawah dan Ulu Masen memang menjadi daerah perlintasan satwa liar. Daerah ini memang kawasan konflik satwa, namun tidak separah konflik satwa dan warga di daerah-daerah lain di Tanah Rencong.

Hutan kawasan Padang Tiji, Pidie dan Lamtamot, Lembah Seulawah, Aceh Besar menjadi rumah bagi puluhan ekor gajah. Area ini merupakan wilayah pergerakan kelompok gajah, yang terhubung hingga ke kawasan Mila, Pidie, yang juga merupakan daerah konflik gajah dan warga.

Tentunya, setiap pergerakan kawanan hewan yang memiliki belalai itu dalam jumlah yang lebih dari satu ekor sehingga diharapkan kehadiran terowongan perlintasan gajah dan hewan lainnya di ruas tol Sibanceh ini bisa bermanfaat agar kelestarian satwa liar tetap terjaga.

Terowongan sekarang belum efektif karena masih proses pembangunan. Kalau bentuknya nanti seperti alur. Kalau sekarang belum nampak karena ada beberapa tempat ditimbun untuk membantu proses pembangunan, tapi nanti posisi itu akan dikembalikan seperti semula.

Selain itu, penentuan lokasi jalur perlintasan satwa juga tidak sembarangan. BKSDA menetapkan sesuai dengan data dan hasil riset, sekaligus informasi yang diterima dari pawang gajah (mahout) yang sering melakukan penanganan terhadap satwa liar.

Oleh karena itu, ada beberapa tempat atau titik yang kita tentukan sebagai wilayah pergerakan, bukan hanya gajah sebetulnya, tapi harimau, rusa, atau satwa lainnya, itu melalui terowongan itu.

Jadi ini salah satu upaya kita menjaga keberlangsungan habitat satwa liar supaya terus berjalan, kata Agus, menegaskan.

Tanaman pakan

BKSDA Aceh juga bakal menanam berbagai jenis tanaman yang disukai gajah di sekitar terowongan. Tujuannya agar mamalia bertubuh besar itu tidak keluar dari lintasan yang telah tersedia. Apalagi menerobos ruas jalan tol.

“Contoh pakan satwa kalau di perkebunan suka macam-macam ya, seperti pohon pinang, macam-macamlah. Jadi kalau lihat kebun masyarakat, gajah itu hampir suka semua, utamanya rumput-rumputan,” ujarnya.

Tidak hanya pakan, BKSDA Aceh juga bakal membuat power fancing atau pagar kejut listrik agar gajah tidak bergerak di luar kawasan. Termasuk, memasang kamera pengawas di ruas tol untuk memantau pergerakan hewan yang memiliki gading itu.

Semua itu dibuat setelah pembangunan rampung. Kita akan lihat situasi dan kondisi, artinya segala bentuk akan kita lakukan dalam rangka menjaga supaya satwa tidak keluar dari lintasan yang kita buat, katanya.

Kini, hanya dua ruas tol di Tanah Air yang memiliki terowongan gajah dan satwa lainnya, yaitu ruas tol Pekanbaru - Dumai tepatnya di kilometer 73 dan ruas Tol Sibanceh di Seksi 1 Padang Tiji – Seulimuem.

Kebijakan pemerintah dalam mengakomodasi jalur perlintasan satwa liar itu patut diapresiasi. Pasalnya, di samping gencar melakukan pembangunan infrastruktur menuju Indonesia maju, Pemerintah masih tetap memperhatikan keberlangsungan habitat yang hidup berdampingan.

Pembangunan jalur perlintasan satwa liar tersebut juga menjadi salah satu upaya untuk menghindari terjadinya konflik satwa liar dengan penduduk yang kerap terjadi di tengah kerusakan hutan.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Gubernur Ganjar sampaikan peningkatan kualitas pelayanan publik di Jawa Tengah
Rabu, 29 Maret 2023 - 13:05 WIB

Gubernur Ganjar sampaikan peningkatan kualitas pelayanan publik di Jawa Tengah

Elshinta.com, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, memberikan arahan kepada peserta Studi Strategis...
Akselerasi penurunan kemiskinan ekstrem, Ganjar bangun 30.844 unit RTLH
Senin, 27 Maret 2023 - 13:05 WIB

Akselerasi penurunan kemiskinan ekstrem, Ganjar bangun 30.844 unit RTLH

Elshinta.com, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, memimpin Rapat Percepatan Intervensi Penurunan K...
IKN akomodir kehidupan seniman dan budayawan di Kaltim
Rabu, 22 Maret 2023 - 13:05 WIB

IKN akomodir kehidupan seniman dan budayawan di Kaltim

Elshinta.com, Wakil Ketua Lembaga Budaya Adat Kutai (LBAK), Misra Budiarto melihat adanya dampak pos...
Ganjar katakan pengerjaan Jalan Daendels Pantai Selatan dimulai tahun ini
Selasa, 21 Maret 2023 - 17:15 WIB

Ganjar katakan pengerjaan Jalan Daendels Pantai Selatan dimulai tahun ini

Elshinta.com, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyebut perbaikan Jalan Daendels di wilayah Kebu...
Ketua APJII nilai IKN berdampak positif bagi perkembangan infrastruktur digital di Kaltim
Selasa, 21 Maret 2023 - 16:25 WIB

Ketua APJII nilai IKN berdampak positif bagi perkembangan infrastruktur digital di Kaltim

Elshinta.com, Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Provinsi Kutai Kartanegar...
 Pemkab Majalengka gelontorkan Rp3,1 miliar untuk program pembangunan bersama TNI
Minggu, 19 Maret 2023 - 18:56 WIB

Pemkab Majalengka gelontorkan Rp3,1 miliar untuk program pembangunan bersama TNI

Elshinta.com, Guna mewujudkan kemanunggalan Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama rakyat sekaligu...
`Jembatan Impian` penghubung dua desa di Sukabumi diresmikan
Minggu, 19 Maret 2023 - 11:31 WIB

`Jembatan Impian` penghubung dua desa di Sukabumi diresmikan

Elshinta.com, Pemerintah Kabupaten Sukabumi bersama Gunung Capital meresmikan jembatan di Dusun Cile...
Gubernur Jateng targetkan perbaikan Jembatan Juwana rampung akhir bulan ini
Jumat, 17 Maret 2023 - 18:42 WIB

Gubernur Jateng targetkan perbaikan Jembatan Juwana rampung akhir bulan ini

Elshinta.com, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menargetkan pengerjaan perbaikan Jembatan Juwana ...
Musrembang Jateng, Pemkot Tegal sampaikan beberapa usulan 
Jumat, 17 Maret 2023 - 17:36 WIB

Musrembang Jateng, Pemkot Tegal sampaikan beberapa usulan 

Elshinta.com, Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal mengusulkan Pembangunan Polder Blok Jongor Gajahmada Hi...
Dana Desa Tahap I untuk 75 gampong di Aceh Utara dicairkan 
Jumat, 17 Maret 2023 - 16:11 WIB

Dana Desa Tahap I untuk 75 gampong di Aceh Utara dicairkan 

Elshinta.com, Setelah pencairan pada Jumat akhir pekan lalu untuk 47 gampong, hari ini Pemkab Aceh U...

InfodariAnda (IdA)