24 Januari 1905: Sultan Seman gugur dalam Perang Banjar
Sultan Muhammad Seman menggantikan kedudukan ayahnya, yaitu Pangeran Antasari sebagai Sultan Banjar terakhir sekaligus melanjutkan perjuangannya dalam melawan pasukan kolonial Belanda.

Elshinta.com - Sultan Muhammad Seman menggantikan kedudukan ayahnya, yaitu Pangeran Antasari sebagai Sultan Banjar terakhir sekaligus melanjutkan perjuangannya dalam melawan pasukan kolonial Belanda.
Dalam melawan Belanda, Sultan Seman tentu tidak berjuang sendirian. Ia dibantu oleh abangnya yang bernama Panembahan Muhammad Said. Pada akhir bulan Agustus 1883, Sultan Seman sedang beroperasi di daerah Dusun Hulu. Setelah itu, Sultan Seman bersama pasukannya bergerak ke arah Telok Mayang dan berkali-kali menyerang pos Belanda di Muara Teweh.
Lebih lanjut, Sultan Seman kembali bergerak ke Baras Kuning dan mendirikan sebuah masjid di sana. Ia meneruskan perjuangan mengusir penjajah dari tanah Banjar bersama dengan kawan-kawannya, seperti Tumenggung Surapati, Panglima Batur, dan Panglima Bukhari.
Nahasnya, Sultan Muhammad Seman gugur saat sedang berusaha mempertahankan Benteng Baras Kuning dari serbuan pasukan Belanda. Sultan Muhammad Seman wafat pada 24 Januari 1905.
Dampak dari peristiwa tewasnya Sultan Muhammad Seman adalah berakhirnya Perang Banjar karena garis keturunan Pangeran Antasari telah tidak ada. Oleh sebab itu, meninggalnya Sultan Muhammad Seman juga menjadi akhir riwayat Kerajaan Banjar pada 1905.
Sumber: kompas.com