Urgensi Piagam PBB dalam Islam di Muktamar Internasional Fikih Peradaban

Elshinta
Sabtu, 28 Januari 2023 - 17:43 WIB | Penulis : Sigit Kurniawan | Editor : Sigit Kurniawan | Sumber : Radio Elshinta
Urgensi Piagam PBB dalam Islam di Muktamar Internasional Fikih Peradaban
Sumber foto: Muslichun/elshinta.com.

Elshinta.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Muktamar Internasional Fikih Peradaban di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (6/2).

Salah satu tema penting yang dibahas adalah pandangan hukum Islam terhadap Piagam PBB. Pembahasan ini memiliki nilai kebaruan yang sangat penting untuk memperkuat legitimasi PBB sebagai institusi penting dalam menjaga keutuhan negara bangsa modern saat ini.

"Para ulama akan menyampaikan argumentasi fiqhiyah bahwa Piagam dan keputusan-keputusan PBB ini bisa menjadi rujukan otoritatif dan mendapat legitimasi dari ortodoksi yang tersedia dalam Islam," kata Kepala Divisi Strategi Komunikasi dan Media Muktamar Internasional Fikih Peradaban Ishaq Zubaedi Raqib dalam keterangan tertulis yang diterima Reporter Elshinta, Muslichun, Sabtu (28/1). 

Sebab, sebagaimana diketahui, Piagam PBB merupakan salah satu hal yang menjadi kesepakatan para pemimpin negara untuk menghentikan Perang Dunia II.

"Para pemimpin negara menandatangani Piagam PBB tersebut untuk tidak lagi berperang. Ini demi keberlangsungan hidup bersama yang nyaman, aman dan bebas dari ancama negara dan bangsa lain," ujarnya.

Namun, hingga disadari bahwa belum tersedia legitimasi fiqhiyah atas Piagam PBB tersebut. Karena salah satu alasan itu, maka PBNU berinisiatif untuk mengajak para ulama dari berbagai negara untuk bersama-sama memikirkannya.

Dengan adanya legitimasi berdasarkan hukum Islam, Piagam PBB akan memiliki kekuatan sebagai bagian tak terpisahkan dari perspektif agama Islam itu sendiri.

"Di sinilah letak urgensi pembahasan Piagam PBB dalam perspektif Islam ini," kata Ketua LTN--Lembaga Informasi dan Publikasi PBNU itu.

Selain itu, Piagam PBB yang menegaskan perlunya batas-batas negara bangsa juga belum dibahas dalam fikih-fikih klasik. Karenanya, pembahasan ini penting untuk merumuskan konsep dan istilah baru dalam hukum Islam.

"Ini menjawab perlunya terobosan dalam ajaran fikih yang membahas perihal kenegaraan mengingat realitasnya yang sudah jauh berbeda dengan masa di mana fikih klasik itu dirumuskan para ulama terdahulu," pungkasnya.

Sebagai informasi, Muktamar Internasional Fikih Peradaban ini akan diikuti oleh 300 ulama dari dalam dan luar negeri. Mereka adalah para ahli hukum Islam yang mewakili lembaga ataupun negaranya sebagai mufti.

Muktamar Internasional Fikih Peradaban merupakan puncak dari rangkaian Halaqah Fikih Peradaban yang digelar di 250 titik se-Indonesia. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari salah satu agenda peringatan Harlah 1 abad NU. 

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Masjid Raya Bandung sediakan 1.000 takjil setiap hari di Ramadan 2023
Kamis, 23 Maret 2023 - 19:47 WIB

Masjid Raya Bandung sediakan 1.000 takjil setiap hari di Ramadan 2023

Elshinta.com, Masjid Raya Bandung menyediakan sekitar 1.000 takjil untuk berbuka puasa bagi masyarak...
Masuki 1 Ramadan hari ini, Ganjar harap warga jalankan puasa dengan lancar 
Kamis, 23 Maret 2023 - 11:25 WIB

Masuki 1 Ramadan hari ini, Ganjar harap warga jalankan puasa dengan lancar 

Elshinta.com, Pemerintah resmi menetapkan awal pusa 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis (23/3) besok. ...
BBMKG Makassar sebut pantauan hilal awal Ramadhan berada di 7,33 derajat
Rabu, 22 Maret 2023 - 20:23 WIB

BBMKG Makassar sebut pantauan hilal awal Ramadhan berada di 7,33 derajat

Elshinta.com, Balai Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar bersama...
Pantauan hilal di Belitung terhalang awan mendung
Rabu, 22 Maret 2023 - 20:11 WIB

Pantauan hilal di Belitung terhalang awan mendung

Elshinta.com, Rukyatul Hilal atau pemantauan awal bulan 1 Ramadhan 1444 Hijriah di kawasan pantai wi...
Ratusan pelajar di Tegal gelar kirab sambut Ramadan
Rabu, 22 Maret 2023 - 19:55 WIB

Ratusan pelajar di Tegal gelar kirab sambut Ramadan

Elshinta.com, Ratusan pelajar SD dan MI di Desa Cangkring, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (21/...
1.882 jamaah Naqsyabandiyah jalani Suluk 10 hari di Bengkulu
Rabu, 22 Maret 2023 - 19:23 WIB

1.882 jamaah Naqsyabandiyah jalani Suluk 10 hari di Bengkulu

Elshinta.com, Ketua Panitia Suluk Thoriqoh Naqsyabandiyah Indonesia D Hamdani mengatakan sebanyak 1....
PYCH diresmikan, Menparekraf katakan saatnya anak muda Papua berkreasi
Rabu, 22 Maret 2023 - 12:15 WIB

PYCH diresmikan, Menparekraf katakan saatnya anak muda Papua berkreasi

Elshinta.com, Gedung Papua Youth Creative Hub dengan fasilitas lengkap bagi anak muda Papua diresmik...
22 Maret 1983: Sosok Nanu Warkop DKI yang jarang terungkap
Rabu, 22 Maret 2023 - 06:00 WIB

22 Maret 1983: Sosok Nanu Warkop DKI yang jarang terungkap

Siapa yang masih ingat Warkop DKI? Grup lawak legendaris Indonesia ini memang identik dengan Dono, K...
Menag sebut perayaan Nyepi jadi momentum untuk kontemplasi tata laku hidup
Rabu, 22 Maret 2023 - 04:37 WIB

Menag sebut perayaan Nyepi jadi momentum untuk kontemplasi tata laku hidup

Elshinta.com, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan perayaan Nyepi menjadi momentum untuk ber...
Ribuan warga dan wisatawan antusias saksikan Parade Ogoh-ogoh di Kuta
Rabu, 22 Maret 2023 - 01:59 WIB

Ribuan warga dan wisatawan antusias saksikan Parade Ogoh-ogoh di Kuta

Elshinta.com, Ribuan Wisatawan domestik dan mancanegara yang berbaur dengan warga terpantau antusias...

InfodariAnda (IdA)