Beras medium di Majalengka masih tinggi, warga berburu beras lama

Elshinta.com - Harga beras jenis medium di sejumlah pasar di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat masih mahal. Imbasnya, warga banyak berburu beras lama (kawak) karena harganya jauh lebih murah. Hal itu seperti terpantau di Pasar Sindangkasih Cigasong Majalengka.

Hampir satu bulan, harga beras jenis medium di sejumlah pasar di Majalengka masih tinggi, salah satu pemicunya dikarenakan masih menunggu musim panen.

Pantauan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, di pasar tradisional Sindangkasih Cigasong Majalengka, beras jenis medium masih di angka Rp12ribu dari sebelumnya hanya Rp11 ribu per kilogram.

Eti, pedagang beras di Pasar Sindangkasih Cigasong Majalengka menjelaskan, umumnya beras yang dipakai masyarakat adalah beras 64 yang masuk dalam jenis beras medium.

"Ada kenaikan kurang lebih satu bulan, penjualan Rp11 ribu sekarang Rp12 ribu per kilogramnya," kata Eti.

Eti juga menyebut harga beras yang naik jenis medium, yang umumnya banyak dipakai masyarakat. Sementara untuk jenis premium rata-rata di atas Rp12 ribu/kg.

"Sedangkan, untuk harga premium atau beras bermerk sudah mencapai Rp14 ribu per kilogram, apalagi jenis pandan wangi sudah mencapai Rp15 ribu per kilogram," ungkapnya.

Untuk beras jenis medium dikarenakan mengalami kenaikan harga, warga saat ini banyak beralih mencari beras jenis kawak atau beras stok lama yang harganya juga harga lama dan lebih murah.

"Masyarakat banyak yang mencari beras kawak atau beras lama, tentunya karena memakai harga yang lama juga," ujarnya.

Eti juga mengatakan, alasan harga beras jenis medium masih mahal bisa jadi dikarenakan stok gabah mulai habis, sementara panen terdekat baru akan terjadi pada bulan Maret mendatang.

"Stok gabahnya sudah habis, panen terdekat baru akan terjadi akhir bulan Februari 2023," katanya.