Elshinta.com - RSUD Gambiran Kota Kediri, Jawa Timur saat ini mencari pengganti 2 dokter spesialis yang menyatakan mengundurkan diri keluar dari rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut. Diketahui satu diantara dua dokter tersebut berstatus ASN.
Keterangan ini disampaikan Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri dr Aditya Bagus Djatmiko M Kes kepada sejumlah wartawan seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana, Selasa (31/1).
"Rumah sakit memang saat ini tengah berupaya untuk mencari pengganti. Bisa dari sistem dokter kontrak atau membuka lowongan untuk ASN, khususnya dokter spesialisasi, " terangnya.
Aditiya Bagus Djatmiko mengungkapkan alasan dokter berstatus ASN mengundurkan diri karena satu diantaranya tidak bisa mengikuti atau menyesuaikan dengan pola kerja disiplin ASN.
"Dua sokter spesialis yang keluar itu memang atas permintaan sendiri. RSUD Gambiran tetap mematuhi prosedur pengunduran diri ASN, semuanya sudah terpenuhi sesuai ketentuan berlaku. Rumah sakit tidak bisa menghalangi, " jelasnya.
Untuk mencari pengganti, pihak RSUD Gambiran Kota Kediri sudah mengirim surat kepada organisasi dokter spesialis tertentu, terkait rencana perekrutan tapi masih dipertimbangkan oleh bersangkutan.
"Masih dalam penjajakan, kalau kita butuh secepatnya. Tapi ini memang untuk tenaga dokter spesialis tertentu memang cukup sulit dan langka. Dan ini menjadi isu Nasional pemerataan layanan spesialis tertentu masih belum terjadi untuk Indonesia," tuturnya.
Dari dua dokter yang telah mengundurkan diri, posisi satu dokter belum terisi yaitu dokter spesialis kulit.
"Yang satu belum terisi yaitu dari dokter spesialis kulit. Yang satu non ASN kontrak, dan itu mungkin ingin mengembangkan klinik milik sendiri sehingga keluar," pungkasnya.
Terlepas dari keluarnya dua dokter tersebut, pihak RSUD sesungguhnya berkeinginan untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada masyarakat.
"Jadi sebenarnya tidak tetkait dengan dua dokter spesialis yang keluar. Tapi dokter spesialis yang belum kita punya. Contoh untuk dokter sepesialis bedah kanker atau dokter piskiatri itu kami tetap berusaha mencari dengan sistem pengajuan yang sama.
Kalau memang model pengajuan lewat jalur CPNS masih lama, kita menawarkan sistem kontrak. "Jadi tidak hanya sekedar mengganti dua dokter yang keluar, tetapi kami juga berasa melengkapi yang belum punya, " tutupnya.