Elshinta.com - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunai Darussalam, H.E. Vincent Piket sangat tertarik dengan perkebunan kopi di wilayah Malang, Jawa Timur.
“Saya sangat menikmati kopi saat melakukan pembicaraan dengan petani kopi di Malang,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El-Aris, Sabtu (4/2).
Ketertarikan tersebut sangat beralasan apalagi di Malang hanya ada dua jenis kopi yaitu Robusta dan Arabika.
“Yang terpenting selain jenis kopi dan rasa adalah upaya pemerintah termasuk petani kopi yang tidak merusak hutan,” ujarnya.
Dan langkah untuk tidak merusak hutan ini menjadi komitmen negara Uni Eropa. “Tahun 2024 akan ada aturan baru yang berlaku di Uni Eropa dimana tidak akan menerima kopi yang merupakan hasil dari penebangan hutan liar dan ternyata petani kopi di Malang tidak lakukan budi daya kopi dengan menebang hutan liar,” jelasnya.
Sedangkan dalam kunjungannya kali ini, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunai Darussalam, Vincen Piket juga melakukan pertemuan dan melihat secara langsung fasilitas seperti rumah sakit Universitas Brawijaya (UB), Universitas Muhammdiyah Malang (UMM), Universitas Islam Malang (UIN) serta Unisma.
“Kunjungan ini dilakukan terkait bantuan dari Uni Eropa sebesar 45 juta euro dan 5 juta merupakan hibah. Dan ketertarikan dengan perguruan tinggi di dalam negeri akan ditindaklanjuti baik berupa pertukaran dosen, mahasiswa apalagi mahasiswa dari Uni Eropa sangat sedikit sehingga sangat perlu didorong dengan lebih mengenalkan perguruan tinggi di Indonesia ke negara-negara Uni Eropa,” ujarnya.
Ditanya soal kesan di Kota Malang, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunai Darussalam mengaku sangat tertarik.
“Udara di Malang masih bagus daripada Jakarta, apalagi banyak bangunan kuno dan next time, saya pasti datang ke sini,” tandasnya.