Elshinta.com - Puluhan pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat antusias melihat pameran karya, mata kuliah internet of things dan artificial intelligence yang digelar Fakultas Teknik Universitas Majalengka (UNMA), Sabtu (4/2).
Pameran yang digelar di Auditorium UNMA dengan memajang 51 karya berbasis internet tersebut sekaligus rangkaian dalam memeriahkan HUT ke 17 Universitas Majalengka.
Diantara 51 karya yang dipamerkan, terdapat tiga karya terbaik, yaitu alat pendeteksi kematangan buah Gedong Gincu berbasis IoT, smart home face recognation untuk mendeteksi wajah berbasis robotik, dan alat pendeteksi benda berbasis aplikasi.
"Ada tiga agenda yang kami laksanakan yaitu pameran, kompetisi tingkat SLTA sederajat dan workshop hasil kompetisi," ujar Ketua Pelaksana Asep Rahmat seraya mengatakan kompetisi dibuka tanggal 6 Februari dan Workshop tanggal 16 Februari sekaligus ajang promosi Unma bagi pelajar tingkat SLTA yang ada di wilayah III Cirebon.
Disamping itu Asep juga menjelaskan, produk mahasiswa yang dipamerkan merupakan mata kuliah dari Internet of Things (IoT) dan artificial intelligence. Semuanya kata dia ada 51 produk inovasi karya mahasiswa baik di bidang pertanian, kesehatan maupun bidang aplikasi software semuanya ada.
Dalam ajang pameran tersebut, panitia juga mengundang dinas instansi untuk memberikan informasi bahwa Unma memiliki karya - karya yang bisa dibanggakan meskipun masih berbetuk prototipe
"Kenapa kita memberi tahukan proses ini ke setiap instansi terkait pemerintahan kabupaten Majalengka, maksudnya supaya setiap dinas yang ada di Majalengka mengetahui bahwa ini loh ada karya-karya mahasiswa yang bisa dikolaborasikan, karena semuanya itu masih berbentuk prototipe, yang bisa jadi produk inovasi sebagai bentuk peningkatan SDM." katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Minggu (5/2).
Menurutnya, segala aktivitas karya tersebut dikaitkan dengan internet, jadi berbasis IoT, yang semuanya memakai elektrik, bisa berbasis web, internet semuanya begitu.
Dan dari 51 produk yang dipamerkan Asep menyebut banyak produk yang menonjol, misal robot membuka pintu garasi berbasis internet.
"Jadi kita membuka tidak harus keluar pintu, buka aplikasi 'open garasi' pintunya membuka sendiri begitu. Ada juga penyemprot tanaman, berbasis android, dia menggunakan hp, sensornya dari kelembaban, jadi ketika kelembabannya sudah sesuai dengan sensor maka dia akan memberikan info ke hp kita untuk mencoba menyemprotkan kembali air ke tanaman," paparnya.
Asep juga menyebut ada 8 robotik yang dipamerkan, sementara sisanya berupa aplikasi game.
Sementara Dekan Fakultas Teknik Universitas Majalengka, Dony Susandi menyatakan bahwa kegiatan pameran karya, mata kuliah internet of things dan artificial intelligence digelar setiap tahunnya yang diisi dengan pameran karya ilmiah termasuk karya-karya dan produk yang dihasilkan oleh para mahasiswa.
"Pameran ini murni karya mahasiswa, kami hanya bertugas bagaimana kemudian mereka punya ide, punya kredibilitas dan inovasi sehingga inilah tempatnya bagi mereka untuk mempresentasikan hasil dari apa yang telah mereka kerjakan," pungkasnya.